Thursday, June 30, 2011

Pelita Jaya Esia 2011-2012

Menghadapi season NBL 2011-2012, Pelita Jaya Esia telah menambah rosternya dengan dua pemain muda yang diharapkan bisa menjadi pemain andalan di 5 tahun mendatang. 2 pemain tersebut adalah Daniel Wenas dan Yudho Amiraz. Meski demikian, 2 pemain ini bukanlah pemain yang mampu mengisi kekurangan Pelita Jaya Esia di posisi 1 (point guard) ataupun 5 (center). Daniel Wenas adalah pemain di posisi 3 (small forward) sementara Yudho adalah pemain posisi 2 (shooting guard).


Setelah ditinggal Joullius Iroth yang baru saja mengundurkan diri sebagai pemain basket profesional, Pelita Jaya Esia tentunya membutuhkan seorang back up point guard untuk mengisi perannya. Memang Pelita Jaya Esia memiliki beberapa "emergency"point guard di tubuh Gian Gumilar ataupun Vavories Palopo, namun keduanya bukanlah point guard murni yang dibutuhkan oleh tim. Seorang point guard murni adalah pemain yang memiliki kemampuan mengatur irama permainan sebuah tim dengan didukung oleh skill dribbling yang tinggi serta visi yang luas. Sama seperti di olahraga sepak bola, peran playmaker sangat penting bagi sebuah tim untuk membangun suatu skema penyerangan.

Jika dilihat dari tournament Sister City kemarin, jelas peran ini kurang mampu dijalankan Gian ataupun Vavories Palopo untuk jangka waktu yang lama. Gian dan Vavories Palopo akan lebih maksimal jika mereka bermain di posisi 2. Beberapa kali pada pertandingan NBL 2010-2011, terlihat Gian lebih efektif jika ia bergerak tanpa bola untuk mencari spot sebagai seorang shooter. Demikian juga Vavories yang lebih efisien jika dia dimainkan di posisi 2 karena tinggi badannya yang mendukung. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan manajemen PJE dalam menemukan sosok seorang point guard murni sebagai back up Kelly.

Selain itu, Pelita Jaya juga membutuhkan seorang center sebagai orang kedua Fidyandini yang selama musim lalu bermain seorang diri di posisi 5 PJE. Ini merupakan masalah utama PJE dimana rata-rata tinggi badan mereka termasuk "undersize" dibandingkan tim kuat lainnya. Mungkin rebound bukanlah kendala utama PJE di musim lalu mengingat kita ada di posisi kedua setelah Satria Muda dalam hal rebounding, namun sosok tambahan seorang 'big man" sangatlah diperlukan tim ini untuk hal defense.

Berikut adalah para pemain PJE dalam persiapan diri menuju NBL 2011-2012:

Kelly Purwanto
Dalam persiapannya menjelang NBL 20111-2012, Kelly Purwanto diterbangkan ke Filipina oleh  manajemen PJE untuk mengikuti program therapy tumit dan pinggang yang memang sempat menggangu performa Kelly musim lalu. Bahkan ia dilarang bermain oleh Manajer Ronald Simanjuntak pada turnamen Sister City kemarin karena program therapy-nya masih minus 4 minggu sebelum sembuh total.
Hal yang harus diperhatikan Kelly untuk musim depan:
- Menjaga kondisi badannya untuk selalu fit selama satu musim
- Mengurangi turnover tanpa mengubah gaya permainannya yang "fancy".
- Lebih bersuara (vokal) sebagai seorang point guard.


Erick Sebayang
Erick merupakan pemain yang cerdik dan tidak banyak melakukan turnover. Dia juga kadang digunakan oleh coach Rastafari untuk menjadi seorang "emergency" point guard. Kelebihan dia adalah berani melakukan drive-drive kedalam pertahanan lawan yang membuat banyak space untuk shooter PJE di daerah three point. Namun salah satu minus Erick adalah kadang ia terlalu lama menguasai bola pada saat melakukan offense.

Hal yang harus diperhatikan Erick untuk musim depan:
- Free throw!!!! Hanya 56% untuk seorang shooting guard musim lalu.



Rusta Wijaya
Sama halnya seperti Kelly Purwanto, Rusta dikirim oleh manajemen PJE untuk melakukan operasi bahu yang memang menjadi kendala utamanya musim lalu. Sampai satt ini, ia masih berada di FIlipin dalam rangka therapy penyembuhan bahunya yang berlangsung selama 2 bulan. PJE memang kehilangan sosok seorang Rusta pada musim lalu. Ia adalah seorang shooter handal dan memiliki size yang cukup bagus sebagai seorang defender.
Hal yang harus diperhatikan untuk musim depan:
- Kembali menemukan performanya seperti sebelum operasi.
- Siap menjadi seorang shooter yang patut ditakuti lawan.


Gian Gumilar

Gian merupakan seorang pemain muda yang bagus dan berbakat. Masalah utama yang dihadapinya adalah mendapatkan waktu bermain untuk mengembangkan kepercayaan dirinya di tingkat NBL. Hal inilah yang harus diperhatikan Coach Rastafari jika kita ingin melihat Gian dalam performa terbaiknya. Semua pemain harus mendapatkan pengalaman dan kepercayaan diri untuk menjadi seorang pemain handal. Masalahnya, persaingan posisi 2 di tim PJE sekarang ini sangat sulit. Erick, Dimas, Yudho, Ary Chandra dan Gian sendiri harus berkompetisi untuk mendapatkan waktu bermain di tim ini. Jalan keluarnya adalah menjadikan Gian seorang point guard, namun dia sendiri tidak begitu nyaman bermain di posisi tersebut.
Hal yang harus diperhatikan Gian di musim depan:
- Mendapatkan kepercayaan diri coaching staff untuk selalu masuk roster di setiap seri NBL.
- Persaingan di posisi 2 sangat sulit, ia harus terus produktif di setiap latihan terutama menjadi seorang shooter.


Ary Chandra
Tidak perlu banyak mengomentari pemain ini karena dialah pemain yang paling konsisten bagi Pelita Jaya Esia pada musim lalu. Selain itu, dialah pemain paling produktif di NBL musim 2010-2011. Jika bukan karena usia Lolik untuk mendapatkan MVP musim lalu, dialah yang seharusnya mendapatkan gelar tersebut. Ary merupakan pemain yang cerdik dan shooter yang sangat handal. Dia merupakan salah satu aset terbaik yang dimiliki PJE untuk musim NBL 2011-2012.
Hal yang harus diperhatikan Ary untuk musim depan: defense!! Intensitas defense Ary harus ditingkatkan. 


 
Dimas Aryo Dewanto
Pemain ini adalah pemain paling eksplosif yang dimiliki PJE di dalam rosternya. Mungkin dia adalah pemain tercepat yang dimiliki Indonesia sekarang ini. Namun masih banyak yang harus diperbaiki Dimas untuk menjadi lebih baik di musim-musim mendatang. Kita ingat betapa bagusnya Dimas pada putaran pertama dan kedua NBL musim lalu, namun konsistensinya menurun ketika memasuki seri kelima dan Championship Series. PJE sangat membutuhkan tusukan-tusukan kedalam Dimas, karena hanya dia dan Erick lah yang mampu melakukan itu di tim ini.
Hal yang harus diperhatikan Dimas untuk musim depan:
- Control ataupun dribble Dimas masih kurnang bagus. Terkadang gerakannya yang cepat tidak didukung oleh control bolanya yang bagus sehingga menghasilkan banyak turnover. (Dimas adalah pemain dengan turnover paling banyak di PJE musim lalu dengan 70 atau 2.59 turnover per game).


 
Andy Poedjakesuma
Sebagai salah satu pemain senior di tim PJE, tugas Andy Batam adalah mengangkat kepercayaan diri teman-temannya terutama menghadapi game-game penting di NBL musim mendatang. Andy Batam seharusnya menjadi "go-to guy" (scorer utama) tim ini, namun karena fisiknya yang sudah tidak terlalu bagus, menit bermain dia tidak sebanyak Andy Batam yang kita kenal sebelumnya. Gaya bermainnya pun sudah sedikit berubah menjadi seorang shooter. Power dan spin move yang mewarnai karir keemasannya dulu sudah tidak terlalu nampak pada permainan Batam. Coach Rastafari cenderung meminta Andy Batam untuk lebih efisien dalam menggunakan tenaganya karena leadershipnya sangat diperlukan tim PJE selama satu musim. Semoga cedera MCL yang dideritanya tahun lalu sudah tidak lagi menggangu performanya musim depan.

Daniel Wenas
Rookie yang satu ini mempunyai skill yang cukup baik. Pengalaman dan jam terbanglah yang harus dicari Daniel menghadapi karirnya di PJE untuk musim-musim berikutnya. Mungkin tidak banyak waktu bermain yang akan dia dapatkan pada musim depan, namun ia diharapkan belajar banyak pola dan gaya bermain PJE selama mengikuti latihan bersama para seniornya. Tinggi badannya pun bisa digunakan oleh PJE untuk mengisi size 2 dan 3, karena Daniel memiliki tembakan yang cukup bagus.


Samuel Kurniahu
Pemain ini adalah pemain paling "hustle" yang dimiliki PJE. Meski sedikit undersize untuk posisi power forward, dia memiliki kemauan rebound dan tembakan yang cukup bagus. Dia mampu tampil maksimal ketika membawa PJE menjuarai Bimasakti Cup awal tahun 2010. Penampilan seperti itulah yang diharapkan PJE dari Samuel pada musim depan.


 
Juliano Gandhi
Juliano Gandhi adalah seorang shooter yang memiliki tinggi badan yang menguntungkan dirinya. Coach Rastafari beberapa kali menempatkan dia sebagai "emergency" power forward ketika Pelita Jaya bermain dengan small line-up. Keuntungannya adalah mampu rebound pada saat defense dan mampu menembak tiga angka ketiga dijaga power forward lawan yang cenderung berada di dalam pain area mereka. Kekurangan seorang Juliano Gandhi adalah memaksimalkan kemampuannya dengan kepercayaan dirinya. Terkadang dia nampak bermain tanpa hati. Hati yang dimaksudkan disini adalah pride sebagai seorang pemain basket, pride untuk menang, dan pride sebagai seorang yang tidak bisa dikalahkan. Kepercayaan diri inilah yang harus dikeluarkan oleh seorang Juliano Gandhi untuk tampil maksimal.


 
Vavories Palopo
Sama halnya seperti Gian, Popo (panggilan akrab Vavories) sering digunakan coaching staff PJE sebagai seorang point guard. Meski demikian, posisi itu bukanlah posisi paling nyaman untuk seorang Popo. Ia akan lebih maksimal jika bermain pada posisi 2 atau 3 karena tinggi dan size badannya yang sangat mendukung. Popo pun merupakan seorang pemain defender yang sangat baik. Ia akan sangat efektif jika digunakan untuk menjaga seorang pemain sekelas Xaverius Prawiro dalam melakukan offense. Tembakan-tembakan Popo pun cukup bagus untuk dijadikan seorang shooting guard.
Hal yang harus diperhatikan Popo untuk musim depan:
- Dia harus lebih berani dalam melakukan terobosan-terobosan kedalam. Dengan size badannya, seharusnya ia mampu berperan seperti halnya Dimas dan Erick bagi tim PJE.


 
Romy Chandra
Sebagai kapten dan pemain paling senior di tim PJE, Romy Chandra merupakan panutan bagi para pemain muda PJE. Pengalaman dan jam terbang Romy bisa menjadi contoh yang baik untuk meningkatkan mental para pemain PJE. Satu yang kurang dari Romy adalah gerakannya yang sudah tidak lagi cepat untuk menjaga seorang pemain seperti Pringgo (Aspac) ataupun Randolph (Stadium). Tembakan-tembakan jarak jauh Romy pun sudah tidak terlalu bagus, namun ia masih sering mencobanya pada NBL musim lalu.
Hal yang harus diperhatikan R.Chandra untuk musim depan:
- Mencoba untuk mengurangi eksekusi tembakan 3 angkanya. Musim lalu Romy hanya memasukkan 12 dari 61 percobaan tembakan 3 angkanya (19.6%). Lagipula, PJE sudah memiliki banyak shooter-shooter yang bertugas untuk melakukan hal tersebut.
Yudhi Mardiansyah
Yudhi Mardiansyah adalah pemain tertinggi kedua di dalam roster PJE (194 cm). Meski demikian, sizenya tidaklah cukup untuk menjadikan Yudhi seorang center yang ditakuti lawan. Sebenarnya Yudhi adalah pemain yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, namun dia sering sekali melakukan kesalahan baik dalam offense maupun defense. Terkadang ia tidak mampu mengeksekusi pola yang sudah dipersiapkan oleh coaching staff. Sikap agresifnya memang sangat diperlukan untuk memberi energi tambahan bagi tim PJE.
Hal yang harus diperhatikan Yudhi untuk musim depan:
- Mendapatkan kepercayaan diri coaching staff dengan bermain lebih pintar dan mampu mengeksekusi semua pola yang diberikan pelatih.


  
Ponsianus Indrawan
Pemain yang lebih dikenal dengan nama Koming ini merupakan salah satu pemain andalan PJE. Gerakan post-up dan rebound Koming sangatlah diperlukan oleh tim PJE. Namun "greget" yang dulu ada pada Koming saat ia masih membela Bimasakti Malang belum terlihat begitu sempurna selama ia bermain di PJE. Hal inilah yang harus diperhatikan coaching staff untuk memoles Koming menjadi seorang power forward yang dominan. Tembakan-te,bakan Koming sangat bagus, hal ini dapat menyulitkan power forward lawan yang menjaganya. Koming diharapkan lebih agresif dalam menghadapi lawan-lawannya pada NBL musim depan.


 
Fidyan Dini
Dia adalah satu-satunya big man yang dimiliki PJE. Dia juga merupakan satu-satunya center yang dimiliki tim ini. Sebenarnya ia memiliki teknik post up yang bagus, namun ia sering terlihat kurang hustle dalam melawan pemain musuh di posisinya. Berat badan Yandi sudah turun dibandingkan musim lalu berkat program tim nasional di Batujajar bulan April kemarin. Semoga saja hal ini membuat Yandi lebih "mobile" dalam melakukan gerakan-gerakan post up mapun dalam hal rebounding.
Hal yang harus diperhatikan Yandi untuk musim depan:
- Mampu untuk mengeksekusi semua post up play yang dirancang untuknya.
- Lebih baik dalam menguasai bola di daerah pertahanan lawan.
Harris Sogirin
Banyak yang bilang bahwa ia adalah "Ron Artest"nya PJE. Mungkin benar, karena tugas utama seorang Harris adalah sebagai defender yang cukup handal. Tembakan-tembakan tiga angka Harris juga cukup bagus meskipun ia bukan seorang shooter. Pengalamannya sangat penting dalam mengembangkan beberapa pemain muda PJE seperti Daniel dan Yudho.


Kita sudah melihat berbagai macam komposisi pemain PJE beserta plus minus mereka. Tugas coaching staff sekarang adalah memadukan seluruh kemampuan para pemain PJE untuk saling mengisi kekurangan satu sama lain. Tim yang handal adalah tim yang saling percaya satu sama lain diantara pemainnya. Hal inilah yang harus diperhatikan PJE untuk menjadi yang terbaik di musim depan.

No comments:

Post a Comment