Tuesday, June 14, 2011

Manfaat Pemain Asing di Liga NBL Indonesia

Bola basket di Indonesia kembali mengalami kemajuan dalam 2 tahun terakhir ini berkat berjalannya kembali liga Indonesia (NBL) yang kini dipegang oleh DBL (Deteksi Basketball League) sebagai promotor utamanya. Liga NBL dikemas sedimikian rupa agar terlihat lebih bagus dan memang hasilnya cukup memuaskan di season pertama mereka tahun 2010-2011 kemarin.

Meski masih minus pemain asing, NBL Indonesia mulai menarik banyak perhatian publik terutama para pencinta bola basket di tanah air. Tidak bisa dipungkiri bahwa "appeal" (daya tarik) pemain asing suatu waktu akan dibutuhkan untuk meningkatkan mutu liga nasional kita. Contoh saja negara Australia yang menempati posisi ke 9 di ranking dunia FIBA. Liga lokal mereka (NBL Australia) masih harus menggunakan beberapa pemain asing seperti dari Amerika Serikat untuk meningkatkan kualitas pertandingan mereka. Atau liga PBA di Filipina yang banyak menggunakan pemain impor dari Amerika sehingga pertandingan mereka tampak lenbih apik dengan aksi-aksi menawan dari para pemain asing mereka.

Apa sih yang sebenarnya dicari oleh para fans dalam pertandingan basket? Selain pertandingan seru dan aksi-aksi individu para pemainnya, slma dunk dan fancy passes juga dibutuhkan para fans untuk meningkatkan adrenalin mereka dalam menonton sebuah pertandingan basket. Bukan berarti pemain lokal kita tidak bisa slam dunk sama sekali. Kita ingat tahun lalu Isman Thoyib(Aspac), Ruslan (Stadium), dan Fadlan Minallah (Garuda) sempat melakukan beberapa aksi slam dunk dalam pertandingan NBL. Namun mereka hanyalah segelintir pemain yang mampu melakukan itu dari sekitar 150 pemain yang berlaga di NBL.

Selain itu, adanya pemain asing juga akan sangat meratakan kemampuan kesepuluh tim yang berlaga di NBL. Tahun lalu, kekuatan 5 tim teratas seperti Pelita Jaya, Satria Muda, Aspac, CLS, dan Garuda masih timpang dibandingkan tim-tim di peringkat bawah seperti Angsapura, Citra Satria, dan Bimasakti. Kebanyakan pertandingan masih bisa ditebak sebelum prtandingan dimulai ketika sebuah tim besar berhadapan dengan tim papan bawah. Contoh: Pelita Jaya melawan Citra Satria. Banyak sekali fans dan bahkan para pemain yakin kalau pertandingan itu kan dimenangkan dengan mudah oleh tim PJE. Bayangkan jika ada satu atau dua pemain asing di masing-masing tim, saya yakin kekuatan kedua tim akan terlihat sama karena skill indvidu para pemain lokal akan sedikit tertutup oleh kemampuan para pemain asing.

Memang adanya pemain asing akan menimbulkan masalah baru. Pasti banyak dari fans atau kritikus yang berfikir bahwa adanya pemain asing bakalan menutupi kemampuan pemain lokal dan sekaligus membuat mereka tidak berkembang. Namun jika dilihat sisi positifnya, para pemain lokal dan bahkan para pelatih lokal akan dapat belajar banyak dari mereka. Contohnya saja liga PBA di Filipin dimana para pemain lokal mereka mampu beradaptasi dengan para pemain impor Amerika sehingga mereka pun ikut berkembang dalam bermain basket.


Saya ingat Kobatama pada tahun 90an- awal 2000an dimana mereka masih menggunakan para pemain asing. Ray Kelly, Bobby Parks, Askia Jones merupakan nama-nama pemain asing yang pernah bermain di liga lokal kita. Saya ingat dimana stadion selalu penuh karena mereka menghasilkan kualitas permainan yang menarik dan seru untuk ditonton. Sayang krisis ekonomi melanda negara kita yang membuat adanya pemain asing di liga lokal sulit untuk direalisasikan kembali 10 tahun belakangan ini. Dan jika sekarang diberlakukan kembali adanya pemain asing, tidak semua tim mampu untuk membayar mereka (pemain asing) kecuali NBL memberikan subsidi yang besar kepada seluruh tim di NBL untuk membayar pemain asing.

Namun saya yakin di beberapa tahun kedepan pasti akan ada pikiran dari para petinggi NBL dan para pemilik klub untuk membayar pemain asing demi majunya liga nasional kita.

No comments:

Post a Comment