Monday, March 28, 2011

Training Camp Pelatnas Minggu Pertama

Training Camp Pelatnas basket putra Indonesia sudah satu minggu berjalan dan ke 24 pemain yang mengikutinya telah diberikan pelajaran berharga oleh WBA (World Basketball Academy) selama 5 hari kemarin. Sebenarnya menu yang disediakan WBA tidak jauh berbeda dengan apa yang diajakrkan oleh para pelatih lokal. Mereka menekankan hal-hal basic seperti dribbling, passing, lay-up, dan beberapa pola defense dan offense. Namun penyampaian dari para pelatih asing itu terlihat lebih detail dan lebih menarik.

Ke 24 pemain yang mengikuti training camp Pelatnas terlihat sangat enjoy dalam melakukan latihan pada minggu pertama kemarin. Andy Poedjakesuma mengatakan kalau latihan hanya terasa melelahkan pada hari pertama, setelah itu dia merasa latihan terasa lebih santai. "Hari pertama memang berat soalnya itu tes fisik, namun hari-hari berikutnya latihan lebih enak karena lebih belajar pada teknik dan pola", ujar Andy Batam.


Beberapa kelemahan dari para pemain Pelatnas juga sudah berusaha diperbaiki oleh para pelatih WBA seperti defense, post-up play, mengatur pola dan tempo permainan. Blair (Physical Trainer WBA) mengatakan kalau para pemain Indonesia terlalu cepat dalam bermain basket dan sulit untuk mengatur tempo pada saat mereka melakukan offense. "Permainan bola basket itu terlihat indah jika kita memainkannya dalam tempo yang benar. Banayk dari para pemain Pelatnas yang terlalu cepat dalam melakukan offense tanpa mengatur tempo dan kesabaran mereka", ucap Blair seusai latihan hari Jumat kemarin. Hal ini mungkin sudah menjadi kebiasaan para pemain Pelatnas karena mereka bermain dalam tempo cepat dalam liga nasional mereka (NBL).


Selama 5 hari latihan kemarin, setiap pergerakan dan latihan para pemain direkam oleh mereka untuk dibawa ke Australia dan direview disana. Segala kekurangan dan kesalahan para pemain Pelatnas akan dilihat dan berusaha diperbaiki pada training camp bersama WBA berikutnya yang akan berlangsung di Perth bulan Mei mendatang. WBA juga melakukan beberapa test kepada setiap pemain guna melihat kemampuan maksimal mereka dalam melompat dan berlari.

Mulai tanggal 30 Maret besok. para pemain Pelatnas akan berangkat ke Batujajar di Jawa Barat guna menjalankan program Character building selama 2 minggu. Program ini ditujukan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme setiap pemain Pelatnas yang akan membela tim tanah air mereka di Sea Games nanti. Tanggal 2 dan 3 April para pemain Pelatnas juga akan berangkat ke Yogyakarta untuk melakukan eksebisi game di UNY. Eksebisi ini akan membagi ke 24 pemain Pelatnas menjadi 2 tim yaitu merah dan putih. Mereka akan bermain friendly games seperti layaknya NBA All-Star Game di NBA.

Monday, March 21, 2011

Pelatnas Basket Putra Indonesia Mulai Berjalan

Pelatnas Indonesia kemarin melakukan training camp pertama mereka di Hall A Senayan. Ke 24 pemain yang masuk seleksi tim nasional melakukan latihan dibawah bimbingan World Basketball Academy yang diketuai oleh Andrew Flahov. World Basketball Academy sendiri merupakan akademi bola basket yang berasal dari Australia.

Pelatihan yang diberikan oleh WBA tidak hanya ditujukan kepada teknik seorang pemain. Mereka memiliki program khusus yang dipadukan dengan teknologi untuk mengukur kemampuan seorang atlit. Lompatan, sprint, dan kekuatan fisik seorang pemain bisa mereka ukur dan menerapkan program khusus untuk meningkatkan kemampauan setiap pemain tersebut. Salah satu trainer dari WBA menegaskan kalau skill bagus seorang pemain tidak menjamin mereka menjadi seorang pemain tim nasional. "Pemain dengan skill bagus namun tidak mempunyai kemauan dan fisik bagus tidak pantas untuk berada dalam sebuah tim", ujar Paul Rogers (Physical Trainer WBA).

Pada sesi latihan pertama kemarin, WBA meminta para pemain Pelatnas untuk melakukan Pushup test, Leg Squat test, Hurdle jump test, dan Lane Agility test. Latihan yang mereka lakukan kemarin nampak sangat berat namun semua pemain terlihat menikmati suasana hari pertama. Beberapa pemain mengakui kalau latihan yang diberikan oleh WBA berbeda dengan Pelatnas tahun-tahun sebelumnya. "Latihan kali ini berbeda banget dengan tahun 2005 dan 2007" ujar Welyanson Situmorang.

Tim WBA ini akan berada di Jakarta selama 5 hari pada bulan Maret. Selain WBA, bulan Mei nanti juga akan ada NBA Camp yang akan berlangsung pada tanggal 1 sampai 5 Mei. Pelatnas pun akan kembali berlatih bersama tim WBA pada bulan Mei di Perth, Juli di Jakarta, dan balik lagi ke Australia pada bulan Oktober.

Selain training camp, Pelatnas juga akan try out tanding ke beberapa negara di Asia seperti Singapura pada bulan Juni, Malaysia pada bulan September, dan Thailand pada bulan Oktober. Jepang juga menjadi salah satu negara tujuan, namun dengan kondisi sekarang ini, mungkin akan diganti ke negara lain di Asia.

Ke 24 pemain yang mengikuti seleksi Pelatnas sekarang akan dipotong menjadi 18 pemain pada akhir Maret. Dari ke 18 pemain tersebut akan dipotong lagi menjadi 15 pemain utama yang akan membela Indonesia pada bulan Juni. Siapa saja ke 15 pemain tersebut? Ikuti terus update dan berita Pelatnas Indonesia di blog ini dan juga twitter @PelatnasBasket dan @pelitajayaesia. Maju terus basket Indonesia!!

Tuesday, March 15, 2011

Pelita Jaya Esia juara ketiga NBL Indonesia 2010-2011 Championship Series

Pelita Jaya Esia meraih juara ketiga NBL Indonesia 2010-2011 Championship Series setelah berhasil mengalahkan Aspac Jakarta dengan skor akhir 62-61. Pertandingan yang berlangsung di DBL Arena Surabaya ini berlangsung sangat ketat dan cepat. Kedua tim sama-sama menginginkan gelar juara ketiga untuk mengobati kekecewaan di kekalahan pada pertandingan semifinal sebelumnya.

Di awal kuarter pertama, Aspac tampil anggresif dengan tembakan-tembakan jarak jauh mereka. Okiwira yang menggantikan Xaverius yang mengalami cedera, tampil sangat baik di awal-awal pertandingan. Pelita Jaya Esia sendiri mengalami kesulitan dalam mengembangkan pola offense mereka dan harus menyerah 10-16 sampai akhir kuarter pertama.

Pada kuarter kedua, lagi-lagi PJE nampak kendor dalam melakukan defense. Offense PJE sendiri nampak seperti kebingungan dan hanya mampu mencetak 9 angka sampai akhir kuarter kedua berakhir. Skor 19-32 untuk keunggulan Aspac. Keadaan ini terasa seperti "dejavu" bagi seluruh pemain, offisial, dan fans PJE ketika mereka berhadapan dengan CLS.

Namun pada kuarter ketiga, seluruh pemain Pelita Jaya nampak berapi-api dalam mengejar ketertinggalan mereka. Ary Chandra yang total mencetak 9 angka, melakukan 2 kali tembakan jarak jauh pada kuarter ini. Fidyandini juga tampil bagus dengan inside offensenya yang membuat Pelita Jaya hanya tertinggal 41-44 sampai akhir kuarter ketiga.

Di kuarter keempat, pertandingan berlangsung sengit dan cepat. Kedua tim saling bergantian dalam mengeksekusi offense mereka. PJE akhirnya unggul pertama kalinya pada pertandingan ini ketika Kelly Purwanto melesakkan tembakan tiga angka di pertengahan kuarter keempat. Vavories Palopo juga mampu mencetak 5 angka penting di akhir-akhir pertandingan yang membuat PJE unggul 62-61. Mario Gerungan gagal mengeksekusi tembakan terakhir pada buzzer beater yang membuat PJE menang dan meraih gelar juara ketiga.

Hasil ini cukup mengobati kekecewaan Pelita Jaya Esia yang harus menyerah pada babak semifinal melawan CLS. Prestasi Pelita Jaya tahun ini cukup baik dan meingkat mengingat mereka hanya mampu meraih posisi kelima pada IBL tahun 2009 silam. Semoga saja sebelum awal season NBL 2011-2012 mereka mampu berbenah diri dan tampil lebih baik pada season depan. Maju terus Pelita Jaya Esia.

Stats PJE vs. Aspac

FG:25-71(35%) 3PT:6-19(32%) FT:6-13(46%) REB:30 AST:13 STL:10 TO:10 PTS:62

Saturday, March 12, 2011

Pre-match Analysis antara Pelita Jaya Esia vs. Aspac pada perebutan juara tiga NBL Indonesia 2010-2011 Championship Series sore nanti


Setelah kalah di semifinal hari Kamis kemarin, Pelita Jaya sekarang mempunyai misi terakhir di Championship Series tahun ini yaitu memburu posisi ketiga NBL Indonesia 2010-2011. Untuk mendapatkannya, mereka harus berjuang melawan Aspac Jakarta yang kalah dari Satria Muda pada semifinal Jumat kemarin. Pertandingan ini akan berlangsung hari Minggu, 13 Maret 2011 pkl 18.00 di DBL Arena, Surabaya.

Performa buruk PJE pada pertandingan semifinal Kamis kemarin memang harus segera dilupakan. Pada team meeting di hotel Oval Jumat malam kemarin, seluruh pemain PJE meyatakan siap berperang melawan Aspac untuk meraih posisi ketiga ini. Pak Syailendra Bakrie, owner PJE, menyatakan bahwa dia mengerti mengenai performa buruk PJE pada pertadingan melawan CLS kemarin dan berharap anak-anak bisa bangkit pada pertandingan sore nanti. "Saya ngerti kok kalau penampilan kita kemarin emang gak bisa diapa-apain lagi, itu memang bukan harinya kita. Tapi kita harus tunjukkin kepada fans dan seluruh keluarga kita kalau kita bangga menjadi anggota Pelita Jaya Esia dengan merebut juara ketiga", ujarnya pada team meeting kemarin.

Meski demikian, pertandingan melawan Aspac nanti sore bukanlah hal yang mudah bagi PJE. Jika tampil seperti melawan CLS pada semifinal kemarin, maka anak-anak PJE pasti akan menemukan kesulitan berhadapan dengan Aspac yang mempunyai rata-rata size lebih besar dari PJE. PJE harus melakukan start pertandingan lebih baik dan segera menemukan ritme permainan mereka pada kuarter pertama. Hal yang harus dihindari adalah ketika PJE takluk dari Aspac pada seri V Jakarta kemarin dimana Aspac mulai menekan PJE sejak tip-off dilakukan dan anak-anak PJE tidak bisa menemukan pola mereka sampai akhir pertandingan.


Head-to-head antara kedua tim di Regular Season berpihak pada Pelita Jaya Esia. Dari ketiga game yang dilakukan, PJE unggul tipis 2-1. PJE menang atas Aspac pada seri II Bandung 63-59 dan seri III Solo 68-63, dan Aspac membalas pada seri V Jakarta dengan skor 60-68. Berikuta adalah stats kedua tim dari ketiga pertandingan di Regular Season:

Pelita Jaya Esia
FG:65-208(31%) 3PT:10-48(21%) FT:51-78(65%) REB:122(40.6 rpg) AST:20(6.7apg) STL:25(8.3spg) BLK:7(2.3bpg) PTS:191(63.7ppg)

Aspac Jakarta
FG:69-225(31%) 3PT:18-53(34%) FT:34-58(59%) REB:115(38.3rpg) AST:39(13apg) STL:33(11spg) BLK:8(2.7bpg) PTS:190(63.3ppg)

Jika dilihat dari stats diatas, perbandingan kedua tim memang sangat ketat. Dilihat dari FG% dan jumlah points, maka pertandingan nanti sore pasti akan seru untuk disaksikan. Pelita Jaya lebih unggul dalam hal FT% dan rebounding namun aspac lebih baik dalam hal assist dan steal. Point guard Kelly Purwanto harus berhati-hati dalam menguasai bola karena Mario Gerungan merupakan salah satu point guard yang handal dalam hal steal.

Match-up yang seru akan terjadi pada posisi shooting guard dimana 2 scorer yaitu Ary Chandra dan Xaverius Prawiro akan saling berhadapan. Namun untuk hal defense, nampaknya Dimas Aryolah yang akan menjaga Xaverius pada pertandingan sore nanti. Dalam hal offense, Ary Chandra dan DImas Aryo adalah pemain paling produktif PJE dari ketiga game melawan Aspac di Regular Season. Mereka berdua masing-masing mencetak 13.7 ppg melawan Aspac. Sementara Xaverius menjadi andalan Aspac ketika berhadapan dengan PJE dengan rata-rata points 16.7ppg.


Big man PJE yaitu Fidyandini dan Ponsianus Indrawan diharapkan mampu mematikan pergerakan Isman Thoyib. Jika dibiarkan masuk terlalu dalam, makan Thoyib akan dengan mudah melakukan aksi slam dunk ke jatung pertahanan PJE. Semoga para pemain PJE mampu memancing Thoyib dengan melakukan drive-drive kedalam dan mengharapkan Thoyib melakukan foul di beberapa kuarter awal pertandingan.

Pertandingan nanti sore diperkirakan cepat dan kedua tim pasti akan berjuang mati-matian untuk mendapatkan posisi ketiga NBL Indonesia Championship Series tahun ini. Tim dengan semangat dan mental yang lebih kuat pasti akan memenagkan pertandingan nanti sore. Semoga saja Pelita Jaya Esia mampu bangkit dari kekalahan semifinal kemarin dan meraih posisi 3 NBL tahun ini. #LETSGOPJE

Wednesday, March 9, 2011

Preview Semifinal NBL Indonesia 2010-2011 antara Pelita Jaya Esia vs. CLS Knights Surabaya

NBL Indonesia 2010-2011 sudah memasukki babak final four dimana empat tim yang tersisa akan berjuang memperebutkan gelar NBL Champion untuk pertama kalinya. Empat tim yang tersisa adalah Pelita Jaya Esia, CLS Knights Surabaya, Satria Muda Britama, dan Aspac Jakarta. Pada semifinal pertama nanti siang, juara Regular Season Pelita Jaya Esia akan ditantang oleh tuan rumah CLS Surabaya. Sedangkan pada semifinal lainnya, juara bertahan IBL Satria Muda Jakarta akan ditantang oleh Aspac Jakarta yang akan berlangusng pada hari Jumat besok.

Pertandingan antara Pelita Jaya Esia dan CLS Surabaya pada semifinal hari ini merupakan ulangan dari playoff IBL 2009 dimana ketika itu PJE ditekuk oleh CLS Surabaya di kota Malang. Pertandingan ini diperkirakan akan sangat panas mengingat tipe dan materi kedua tim akan sangat kuat. Dilihat dari pertemuan mereka di Regular Season, statistik dari ketiga game antara mereka menggambarkan kekuatan yang hampir sama antara kedua tim. Meski PJE unggul 2-1 dalam head-to-head Regular Season, bukan berarti mereka akan gampang mengalahkan tim asal Surabaya ini, apalagi kali ini CLS tampil di hadapan fans mereka sendiri.


Kita harus ingat bahwa CLS merupakan tim yang pertama kali mengalahkan PJE season ini. Berikut adalah rekor pertemuan kedua tim di Regular Season:
Seri I Surabaya : Pelita Jaya Esia 67 CLS Surabaya 58
Seri III Solo : Pelita Jaya Esia 64 CLS Surabaya 71
Seri IV Denpasar: Pelita Jaya Esia 56 CLS Surabaya 49

Stats dari ketiga game tersebut:

PJE: FG:65-214(30%) 3PT:23-74(31%) FT:34-54(63%) REB:119(40rpg) AST:35(11.7apg) STL:34(11.3spg) PF:61(20.3) PTS:187(62.3ppg)

CLS: FG:64-200(32%) 3PT:13-57(23%) FT:37-73(51%) REB:120(40rpg) AST:27(9apg) STL:40(13.3spg) PF:59(19.7) PTS:178(59.3ppg)

Dilihat dari statistik diatas, kedua tim memiliki angka yang mirip dalam hal persentasi field goal, rebound, personal foul, dan total points. Ini menggambarkan bahwa tipe permainan kedua tim hampir sama kuat. PJE memang unggul dalam hal persentasi free throw namun CLS lebih baik dalam hal steals. Point guard Kelly Purwanto dan Joullius Iroth harus berhati-hati terhadap dribble dan passing mereka karena guard CLS Dimaz dan Febri sangat mahir dalam mencuri setiap bola liar di daerah pertahanan mereka.


Kedua tim juga sama-sama gemar dalam melakukan tembakan jarak jauh, ini terbukti dari jumlah percobaan tembakan 3 angka kedua tim selama tiga game di Regular Season. 131 dari 414 field goal yang dilakukan kedua tim adalah percobaan tembakan 3 angka (sekitar 20 percobaan dari setiap tim di setiap pertandingan). PJE memiliki Ary Chandra dan Andy Batam yang ahli dalam bidang ini sedangkan CLS memiliki Sandy dan big man mereka Dwi yang suka melakukan percobaan tembakan 3 angka. Semua big man PJE seperti Yandi, Indrawan, dan Romy Chandra harus selalu waspada dan menutup pergerakan Dwi yang suka melakukan tembakan jarak jauh.

Ary Chandra merupakan pemain yang paling produktif bagi PJE selama berhadapan dengan CLS di Regular Season. Dari 3 game, Ary mengemas rata-rata 11.7 points per game (33.3% FG, 32% 3PT, dan 80% FT). Dimas Aryo, Andy Batam, dan Indrawan Ponsianus juga diharapkan memberi kontribusi besar dalam offense PJE karena setiap points akan sangat berarti pada pertandingan sepanas semifinal siang nanti.

Start bagus juga harus dilakukan PJE di awal kuarter pertama pada pertandingan nanti siang. Kalau kita ingat, tiga kekalahan yang dialami PJE pada Regular Season adalah karena start yang buruk dilakukan oleh tim asuhan Rastafari ini. Hal ini juga dialami PJE pada pertandingan Selasa kemarin ketika berhadapan dengan Bimasakti Malang, beruntung mereka cepat menemukan kembali fokus mereka di pertengahan kuarter kedua. Andy Batam mengakui kalau start bagus adalah kunci kemenangan pada pertandingan di babak playoff. "Saya ngelihat kalau kita sempat kehilangan fokus di awal pertandingan kemarin", ujar Andy Batam pada latihan PJE kemarin siang. "Kita disini itu seperti perang, meski kita salaman sebelum pertandingan, kita tidak boleh kehilangan fokus untuk menghajar lawan kita habis-habisan", tambahnya.


Faktor penonton dan wasit juga akan berperan pada pertandingan nanti siang. Sekitar 80-90% penonton pasti akan membela tim tuan rumah. Nah, keputusan wasit di hadapan tim dan pendukung tuan rumah pun juga pasti akan sedikit berperan. Semoga saja semua keputusan wasit pada pertandingan siang nanti tidak akan mengecewakan kedua tim. Pertandingan nanti siang akan disiarkan live di AnTV pada pukul 13.00. Semoga saja Pelita Jaya Esia mampu menampilkan performa terbaiknya dan melaju ke babak Final NBL Indonesia 2010-2011. #LETSGOPJE.

Tuesday, March 8, 2011

Pelita Jaya Esia melaju ke babak semifinal NBL Championship Series 2010-2011

Pelita Jaya Esia berhasil melaju ke babak semifinal NBL 2010-2011 Championship Series setelah berhasil mengalahkan Bimasakti Malang 82-55 pada pertandingan perempat final sore tadi. Dengan kemenangan tersebut, Pelita Jaya Esia akan bertemu dengan CLS Knights Surabaya yang mengalahkan Garuda Flexi pada pertandingan siang hari tadi.

Tampil minus Rusta Wijaya dan Gian Gumilar yang mengalami cedera, Pelita Jaya sempat terlihat nervous di awal pertandingan tadi sore. Beberapa kali terlihat pola serangan Pelita Jaya mampu dipatahkan oleh defense Bimasakti yang nampak cukup solid meredam Ary Chandra dkk. Field goal PJE pada kuarter pertama dan kuarter kedua sangat buruk, hanya sekitar 20%. Tembakan-tembakan jarak jauh merekapun tidak jalan seperti biasanya. Beruntung PJE memiliki Andy Batam yang sore tadi tampil gemilang dengan menyumbang 21 angka 7 rebounds dan 4 steals. Sampai akhir babak pertama, Pelita Jaya unggul 34-22.

Pelita Jaya mulai menunjukkan kelasnya sebagai juara Regular Season di awal kuarter ketiga. Pola-pola serangan mereka mulai berjalan rapih dan lebih mengandalkan drive-drive kedalam. Defense mereka pun lebih disiplin dan menghasilkan banyak turnover bagi Bimasakti Malang. Pelita Jaya pun menutup pertandingan dengan skor akhir 82-55.

Seperti diungkit pada artikel sebelumnya, babak Championship Series tahun ini menggunakan sistem gugur dimana tim yang kalah akan tersingkir dari perburuan gelar NBL 2010-2011. Beberapa pemain PJE nampak grogi di awal pertandingan yang mungkin disebabkan oleh tekanan untuk harus memenagi pertandingan. Center Fidyandini mengakui kalau di pertandingan tadi, PJE cukup lama untuk memasuki zona kenyamanan mereka. "Kita lumayan dingin di awal pertandingan tadi dan butuh waktu untuk panas", ujar Yandi. Semoga saja hal ini tidak terjadi di pertandingan melawan CLS di semifinal nanti karena mereka jauh berbeda dengan Bimasakti Malang.

Pertandingan semifinal antara Pelita Jaya Esia dan CLS akan berlangsung pada hari Kamis, 10 Maret 2011 pukul 13.00. Pertandingan ini juga akan disiarkan live di AnTV. Semoga break satu hari besok bisa digunakan anak-anak PJE untuk istirahat dan berlatih menemui pola yang tepat untuk mengalahkan CLS Surabaya.

Berikut stats lengkap PJE pada pertandingan melawan Bimasakti tadi sore:

FG:30-83(36%) FT:17-28(61%) 3PT:5-22(23%) OFF REB:22 DEF REB:32 TOT REB:54 AST:13 STL:12 TO:15 FOULS:21 PTS:82

Monday, March 7, 2011

Preview Pelita Jaya Esia vs. Bimasakti Malang di Babak I Championship Series Surabaya 8 Maret 2011


Musim NBL Indonesia 2010-2011 sudah memasuki minggu terakhir dimana 8 tim yang tersisa akan bertarung di babak playoff alias Championship Series. Babak playoff ini sungguh dinanti-nantikan seluruh masyarakat basket tanah air karena ini merupakan babak penentuan siapa yang akan menjadi juara NBL untuk pertama kalinya. Babak Championship Series tahun ini akan digelar di kota Surabaya 8-13 Maret 2011 yang bertempat di DBL Arena.

Pada babak pertama playoff hari ini, Pelita Jaya yang menjadi juara Regular Season akan berhadapan dengan Bimasakti Malang yang berada di posisi 8 klasemen akhir. Pertandingan ini akan berlangsung pada pukul 15.00. Pada 3 pertemuan kedua tim selama Regular Season, Pelita Jaya menyapu bersih seluruh kemenangan atas Bimasakti Malang. Kemenangan pertama PJE atas Bimasakti diraih pada seri II Bandung dengan skor akhir 68-52. Hari itu, Ary Chandra menjadi top skor PJE dengan 15 angka. Kemenangan kedua PJE atas BSM terjadi pada seri III Solo dengan skor 69-41. Pertandingan terakhir kedua tim terjadi pada hari terakhir seri V Jakarta kemarin dimana PJE berhasil menang telak atas BSM dengan skor 114-48. Jika kalian ingat, Ary Chandra meraih sejarah malam itu dengan mencetak 42 angka.

Dilihat dari tiga pertemuan di babak Regular Season, bisa dibilang Pelita Jaya sangat diunggulkan pada pertandingan hari ini. Statistik dari tiga game Regular Season menunjukkan bahwa PJE unggul dari semua bidang baik dalam hal FG%, FT%, rebound, assist, dan scoring. Berikut adalah stats kedua tim dari tiga pertandingan Regular Season:
PJE: FG:93-262(35%) FT:43-63(68%) 3PT:22-92(24%) REB:141(47rpg) AST:48(16apg) STL:51(17spg) BLK:5(1.7bpg) PTS:251(83.7ppg)

BSM: FG:55-174(32%) FT:22-38(58%) 3PT:9-40(23%) REB:94(31.3rpg) AST:25(8.3apg) STL:22(7.3spg) BLK:6(2bpg) PTS:141(47ppg)

Kunci utama keberhasilan PJE dalam meredam BSM tidak lain adalah defense. PJE sering menerapkan full-court press defense saat menghadapi BSM. Hal ini menyulitkan BSM dalam mengembangkan pola offense mereka dan kerap menghasilkan turnover bagi keuntungan PJE. Kita mengharapkan hal yang sama terjadi pada pertandingan nanti sore dimana anak-anak PJE akan menekan para pemain BSM sejak kuarter pertama.

Babak playoff tahun ini menggunakan sistem single game elimination dimana tim yang kalah akan langsung gugur dari perburuan gelar NBL. Setiap pemain pasti akan merasakan beban yang lebih berat dalam setiap dribble, passing, dan tembakan yang mereka lakukan. Disinilah pengalaman dan ketenangan yang akan berbicara. Beruntung PJE memiliki Andy Batam, Romy Chandra, dan Ali Budimansyah yang sudah sering mengalami hal-hal seperti ini dalam karir mereka. Pengalaman dan ketenangan mereka sangat dibutuhkan dalam memimpin pemain-pemain lainnya seperti Dimas Aryo, Ary Chandra, dll dalam menghadapi pertandingan di babak playoff.

Ary Chandra merupakan pemain paling produktif ketika PJE menghadapi BSM di babak Regular Season. Dari ketiga pertandingan yang dijalani, Ary Chandra selalu menjadi top skorer PJE masing-masing dengan 15 angka pada game pertama, 14 angka di game kedua, dan 42 angka pada game ketiga (23.7 points per game). PJE pasti mengharapkan penampilan seperti ini dari Ary Chandra pada pertandingan nanti sore.

PJE memang sering mengandalkan tembakan-tembakan dari luar ketika menghadapi BSM. Dilihat dari stats diatas, PJE melakukan rata-rata 30 percobaan tembakan 3 angka dari tiga game melawan BSM. Namun pada single game elimination seperti nanti sore, jika tembakan-tembakan jarak jauh tidak berjalan, inilah saatnya dimana Dimas Aryo, Indrawan Ponsianus, dan Andy Poedjakesuma mencoba memaksimalkan inside game mereka.

Kita semua mengharapkan PJE tampil maksimal selama satu minggu ini demi meraih gelar pertama NBL Indonesia. Dengan persiapan yang dilakukan oleh para pemain, staff, dan manajemen Pelita Jaya Esia, kami semua yakin PJE bisa memberikan hasil yang terbaik. Dukungan dari fans pun akan sangat minim mengingat PJE akan bermain di kota Surabaya, tempat dimana fans fanatik CLS bermarkas. Semoga hal-hal non-teknis seperti itu tidak akan mempengaruhi penampilan tim Pelita Jaya Esia. Good luck Pelita Jaya Esia. #LETSGOPJE