Sunday, December 26, 2010

Preview Pelita Jaya Esia di seri IV Bali 8-15 Januari 2011

Sabtu, 8 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Garuda Flexi Bandung
Minggu, 9 Januari 2010 (16.00) : Pelita Jaya Esia vs. Satya Wacana Angsapura Salatiga
Rabu, 12 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Citra Satria Jakarta
Kamis, 13 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. CLS Knights Surabaya
Jumat, 14 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Satria Muda Britama Jakarta

Preview Seri IV Bali ini:

Hari Sabtu 8 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Garuda Flexi Bandung sebagai pertandingan perdana mereka di seri IV Bali ini. Di 3 seri sebelumnya, Pelita Jaya berhasil mengalahkan Garuda masing-masing di seri I Surabaya dengan skor 68-57 dan juga di seri II Bandung 78-74 melalui drama double overtime. Dari 2 pertandingan tersebut, Andy Batam menjadi pemain paling produktif PJE ketika menghadapi Garuda dengan total 32 angka (16 ppg). Berikut adalah stats PJE vs. Garuda di 2 pertandingan awal:

PJE : FG: 58-166(35%) 3PTS: 9-46(19%) FT: 21-35(60%) REB: 80 AST: 20 STL: 22 PTS: 146
Garuda: FG: 46-141(33%) 3PTS: 8-30(27%) FT: 31-54(57%) REB: 86 AST: 22 STL: 17 PTS: 131

Hari Minggu 9 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Satya Wacana Angsapura untuk kali keduanya pada musim ini. Pada pertemuan mereka di seri I, Surabaya, Pelita Jaya menang dengan skor akhir 76-39. Ketika itu, Kelly Purwanto, Indrawan, Ary Chandra, dan Harris Sogirin masing-masing mencetak 10 angka untuk PJE. Berikut adalah stats pertandingan pertama mereka:

PJE : FG: 28-72(39%) 3PTS: 8-31(26%) FT: 12-17(71%) REB: 37 AST: 22 STL: 13 PTS: 76
SWA : FG: 15-54(28%) 3PTS: 3-10(30%) FT: 6-15(40%) REB: 36 AST: 7 STL: 10 PTS: 39

Hari Rabu, 12 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Citra Satria untuk kedua kalinya pada musim ini. Di pertandingan pertama seri II Bandung, PJE mengalahkan CS dengan skor akhir 88-52. Sore hari itu, pemain senior Harris Sogirin menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 24 angka. Stats pertandingan di seri II tersebut:

PJE : FG: 34-85(40%) 3PTS: 11-24(46%) FT: 9-11(82%) REB: 38 AST: 17 STL: 22 PTS: 88
CSJ : FG: 21-49(43%) 3PTS: 7-16(44%) FT: 3-6(50%) REB: 28 AST: 8 STL: 5 PTS: 52

Pertandingan seru akan terjadi pada tanggal 13 Januari 2010 dimana untuk ketiga kalinya, Pelita Jaya Esia akan menghadapi CLS Knights Surabaya. CLS merupakan satu-satunya tim yang mampu mengalahkan PJE di 3 seri awal NBL musim ini. Kesan "rivalry" pun sudah terasa di kedua kubu karena cara permainan dan komposisi kedua tim memang mirip. Apalagi kita mengingat di Playoff IBL 2 tahun silam PJE secara menyakitkan kalah pada detik terakhir melalui lemparan Febri Utomo. Dari 2 pertandingan awal musim ini, PJE mengalahkan CLS di Seri I Surabaya dengan skor akhir 67-58. Sedangkan CLS mengalahkan PJE di seri III Solo kemarin dengan skor akhir 64-71. Dilihat dari stats di 2 pertandingan tersebut, bisa dilihat bahwa memang kedua tim sangat ketat dari semua hal. Rebound sama kuat 79, Assist 21-20 untuk PJE dan Steals 26-25 untuk CLS. Perolehan points dari kedua game tersebut pun hampir berimbang 131-129 untuk PJE. Berikut adalah stats dari kedua game di Seri I dan Seri III antara PJE vs. CLS:

PJE : FG: 42-144(29%) 3PTS: 16-57(28%) FT: 31-48(65%) REB: 79 AST: 21 STL: 25 PTS: 131
CLS : FG: 50-135(37%) 3PTS: 10-39(26%) FT: 19-41(46%) REB: 79 AST: 20 STL: 26 PTS: 129

Seri IV Bali pun akan ditutup Pelita Jaya dengan pertarungan sengit melawan Satria Muda. Seperti kita tahu, SM untuk sementara ini menempati posisi pertama meski mereka sudah kalah 2 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah game mereka yang lebih banyak 2 kali berbanding dengan PJE. Bisa jadi game ini akan menjadi peta barometer untuk melihat preview playoff setelah seri V di Jakarta berakhir. PJE dan SM pun baru bertemu sekali di musim ini yaitu di seri I Surabaya dimana PJE waktu itu mengalahkan SM dengan skor 71-67. Malam itu, Andy Batam menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 23 angka. Berikut adalah stats dari pertandingan tersebut:

PJE : FG: 28-75(37%) 3PTS: 9-24(37%) FT: 6-12(50%) REB: 33 AST: 14 STL: 13 PTS: 71
SMB : FG: 23-67(34%) 3PTS: 4-14(28%) FT: 17-30(56%)REB: 44 AST: 7 STL: 7 PTS: 67

Semoga saja Andy Batam bisa sembuh sebelum bergulirnya seri IV Bandung. Cedera lutut yang dialami saat seri III Solo tidak separah cedera yang ia alami ketika pre-season di Malang 5 bulan silam. Rusta Wijaya pun yang kemarin sempat mengalami cedera paha kiri diperkirakan akan berangkat ke kota asalnya untuk membela PJE. Semoga saja PJE bisa mengambil hasil maksimal di seri IV Bali ini. #LETSGOPJE

Preview Pelita Jaya Esia di seri IV Bali 8-15 Januari 2011

Sabtu, 8 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Garuda Flexi Bandung
Minggu, 9 Januari 2010 (16.00) : Pelita Jaya Esia vs. Satya Wacana Angsapura Salatiga
Rabu, 12 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Citra Satria Jakarta
Kamis, 13 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. CLS Knights Surabaya
Jumat, 14 Januari 2010 (20.00) : Pelita Jaya Esia vs. Satria Muda Britama Jakarta

Preview Seri IV Bali ini:

Hari Sabtu 8 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Garuda Flexi Bandung sebagai pertandingan perdana mereka di seri IV Bali ini. Di 3 seri sebelumnya, Pelita Jaya berhasil mengalahkan Garuda masing-masing di seri I Surabaya dengan skor 68-57 dan juga di seri II Bandung 78-74 melalui drama double overtime. Dari 2 pertandingan tersebut, Andy Batam menjadi pemain paling produktif PJE ketika menghadapi Garuda dengan total 32 angka (16 ppg). Berikut adalah stats PJE vs. Garuda di 2 pertandingan awal:

PJE : FG: 58-166(35%) 3PTS: 9-46(19%) FT: 21-35(60%) REB: 80 AST: 20 STL: 22 PTS: 146
Garuda: FG: 46-141(33%) 3PTS: 8-30(27%) FT: 31-54(57%) REB: 86 AST: 22 STL: 17 PTS: 131

Hari Minggu 9 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Satya Wacana Angsapura untuk kali keduanya pada musim ini. Pada pertemuan mereka di seri I, Surabaya, Pelita Jaya menang dengan skor akhir 76-39. Ketika itu, Kelly Purwanto, Indrawan, Ary Chandra, dan Harris Sogirin masing-masing mencetak 10 angka untuk PJE. Berikut adalah stats pertandingan pertama mereka:

PJE : FG: 28-72(39%) 3PTS: 8-31(26%) FT: 12-17(71%) REB: 37 AST: 22 STL: 13 PTS: 76
SWA : FG: 15-54(28%) 3PTS: 3-10(30%) FT: 6-15(40%) REB: 36 AST: 7 STL: 10 PTS: 39

Hari Rabu, 12 Januari 2010, Pelita Jaya akan berhadapan dengan Citra Satria untuk kedua kalinya pada musim ini. Di pertandingan pertama seri II Bandung, PJE mengalahkan CS dengan skor akhir 88-52. Sore hari itu, pemain senior Harris Sogirin menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 24 angka. Stats pertandingan di seri II tersebut:

PJE : FG: 34-85(40%) 3PTS: 11-24(46%) FT: 9-11(82%) REB: 38 AST: 17 STL: 22 PTS: 88
CSJ : FG: 21-49(43%) 3PTS: 7-16(44%) FT: 3-6(50%) REB: 28 AST: 8 STL: 5 PTS: 52

Pertandingan seru akan terjadi pada tanggal 13 Januari 2010 dimana untuk ketiga kalinya, Pelita Jaya Esia akan menghadapi CLS Knights Surabaya. CLS merupakan satu-satunya tim yang mampu mengalahkan PJE di 3 seri awal NBL musim ini. Kesan "rivalry" pun sudah terasa di kedua kubu karena cara permainan dan komposisi kedua tim memang mirip. Apalagi kita mengingat di Playoff IBL 2 tahun silam PJE secara menyakitkan kalah pada detik terakhir melalui lemparan Febri Utomo. Dari 2 pertandingan awal musim ini, PJE mengalahkan CLS di Seri I Surabaya dengan skor akhir 67-58. Sedangkan CLS mengalahkan PJE di seri III Solo kemarin dengan skor akhir 64-71. Dilihat dari stats di 2 pertandingan tersebut, bisa dilihat bahwa memang kedua tim sangat ketat dari semua hal. Rebound sama kuat 79, Assist 21-20 untuk PJE dan Steals 26-25 untuk CLS. Perolehan points dari kedua game tersebut pun hampir berimbang 131-129 untuk PJE. Berikut adalah stats dari kedua game di Seri I dan Seri III antara PJE vs. CLS:

PJE : FG: 42-144(29%) 3PTS: 16-57(28%) FT: 31-48(65%) REB: 79 AST: 21 STL: 25 PTS: 131
CLS : FG: 50-135(37%) 3PTS: 10-39(26%) FT: 19-41(46%) REB: 79 AST: 20 STL: 26 PTS: 129

Seri IV Bali pun akan ditutup Pelita Jaya dengan pertarungan sengit melawan Satria Muda. Seperti kita tahu, SM untuk sementara ini menempati posisi pertama meski mereka sudah kalah 2 kali. Hal ini disebabkan karena jumlah game mereka yang lebih banyak 2 kali berbanding dengan PJE. Bisa jadi game ini akan menjadi peta barometer untuk melihat preview playoff setelah seri V di Jakarta berakhir. PJE dan SM pun baru bertemu sekali di musim ini yaitu di seri I Surabaya dimana PJE waktu itu mengalahkan SM dengan skor 71-67. Malam itu, Andy Batam menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 23 angka. Berikut adalah stats dari pertandingan tersebut:

PJE : FG: 28-75(37%) 3PTS: 9-24(37%) FT: 6-12(50%) REB: 33 AST: 14 STL: 13 PTS: 71
SMB : FG: 23-67(34%) 3PTS: 4-14(28%) FT: 17-30(56%)REB: 44 AST: 7 STL: 7 PTS: 67

Semoga saja Andy Batam bisa sembuh sebelum bergulirnya seri IV Bandung. Cedera lutut yang dialami saat seri III Solo tidak separah cedera yang ia alami ketika pre-season di Malang 5 bulan silam. Rusta Wijaya pun yang kemarin sempat mengalami cedera paha kiri diperkirakan akan berangkat ke kota asalnya untuk membela PJE. Semoga saja PJE bisa mengambil hasil maksimal di seri IV Bali ini. #LETSGOPJE

Monday, December 20, 2010

Recap Pelita Jaya Esia di seri III Solo

Seri III Solo kemarin merupakan salah satu seri yang cukup menantang bagi Pelita Jaya Esia. Selain menelan kekalahan untuk prtama kalinya pada NBL season ini, mereka juga harus kehilangan bintang mereka Andy Batam yang mengalami cedera lutut kaki kanan saat sesi latihan menjelang pertandingan melawan CLS.

Cedera Andy Batam merupakan kali keduanya pada tahun ini setelah sebelumnya ia menderita cedera MCL di lutut kirinya pada NBL pre-season bulan Juni silam. Namun untungnya, cedera lutut kaki kanannya yang sekarang tidak seberat yang dideritanya pada pre-season kemarin dan hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu untuk masa pemulihannya. "Gw ngerasa cedera yang sekarang ini cuman sprained aja, gak sebengkak yang waktu bulan Juni. Gw usahain therapy secepatnya dan semoga bisa bermain di seri IV Bali", ujar Andy Batam yang mulai hari Selasa ini menjalani therapy di Elite Gym Rasuna.

Penampilan Pelita Jaya Esia sendiri di seri III Solo kemarin cukup menawan, hanya saja mereka slip pada saat melawan CLS Knights Surabaya pada pertandingan kedua mereka. Defense CLS Knights pada malam itu memang cukup menyulitkan anak-anak PJE dalam mengatur pola serangan mereka dan sebaliknya, offense CLS malam itu memang sedang kesetanan. Field goal CLS Knights malam itu 27-67 (47%) berbanding dengan PJE yang hanya mampu mencetak 22 -75 (29%). Namun, hal positif yang bisa diambil dari kekalahan pertama PJE ini adalah menyadarkan para pemain PJE bahwa perjalanan menuju juara masih panjang dan mereka tidak boleh besar kepala setelah mereka memegang rekor 11-0 sebelum pertandingan malam itu.

Mental PJE pun memang sudah berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah menelan kekalahan pertama, mereka berhasil "bounce back" ke jalur kemenangan dengan memenangi sisa 3 pertandingan setelah itu. Ujian terberat pun terjadi di hari Minggu kemarin setelah mereka untuk kali keduanya berhasil mengalahkan Aspac Jakarta pada season ini dengan skor akhir 68-63. Malam hari itu, PJE terlihat sebagai tim yang solid dengan fisik yang luar biasa terutama di kuarter ketiga dan keempat. Mereka berhasil mamatikan pergerakan Xaverius Prawiro pada babak kedua yang mengakibatkan Aspac kehilangan banyak point di babak tersebut.

Pemain PJE yang paling menonjol pada putaran ketiga kemarin adalah shooter mereka bernomor punggung 25 Ary Chandra. Selama ini memang dialah pemain yang paling konsisten mencetak angka bagi Pelita Jaya. Namun, bermain sebagai starter setelah cederanya Andy Batam, membuat tanggung jawab Ary sebagai scorer bagi PJE semakin besar. Dia pun berhasil memikul tanggung jawab tersebut dengan menjadi pemain yang mencetak angka paling banyak bagi PJE sementara ini dengan 178 points (11.9 ppg). Di seri Solo kemarin sendiri, Ary Chandra mencetak total 75 angka (15 ppg). Kelly Purwanto yang sempat absen dalam 2 pertandingan pun termasuk pemain yang tampil gemilang di seri Solo kemarin terutama saat melawan Aspac Jakarta.

Berikut adalah statistik PJE dari seri III Solo kemarin:
Points PJE: 347 (69.4 ppg)
Points opp: 274 (54.8 ppg)
FG = 128 - 412 (31%)
3PT FG = 28 - 114 (24.6%)
FT = 63 - 98 (64.3 %)
REBOUNDS = OFF: 69 DEF: 161 TOTAL: 230 (46 rpg)
AST = 61 (12.2 apg)

Pada seri IV berikutnya di Bali, Pelita Jaya Esia akan berhadapan dengan Garuda Bandung, Angsapura, Citra Satria Jakarta, CLS Surabaya, dan SM Britama. 3 lawan berat pada putaran tersebut akan sangat mempengaruhi klasemen sementara NBL dimana SM, PJE dan CLS masing-masing menempati urutan satu, dua, dan tiga. Semoga saja pada seri IV tersebut, Andy Batam dan Rusta WIjaya sudah mampu pulih dari cederanya dan siap untuk membela PJE. #LETSGOPJE #LETSGOPJE

Thursday, December 2, 2010

Pendaftaran sebagai anggota fans club Pelita Jaya Esia "PJ Holics"

Jika kamu ingin menjadi anggota keluarga dari "PJ Holics" (Pelita Jaya Esia fans club), kamu bisa print formulir pendaftaran yang tersedia di blog ini, facebook kami, dan juga website kami (www.pelitajayabasketball.com) . Kirim formulir pendaftaran ke : PB Pelita Jaya, Bakrie Tower, 38th floor Kmplek Rasuna Epicentrum, Jl. H.R Rasuna Said - Kuningan, Jakarta Sealatan, 12960

200 pengirim pertama yang menjadi anggota fans club kami akan memperoleh merchandise dari kami seperti T-shirt, tali ID di leher, starter pack Esia, sticker, dan tentunya kartu member seagai anggota keluarga "PJ Holics".

Kami juga akan menyebarkan formulir pendaftaran sebagai fans club kami di 4 kota seri NBL berikutnya yaitu Solo, Bali, Jakarta, dan juga Surabaya.

Buruan gaung sebagai 200 pendaftar pertama untuk mendapatkan merchandise dari kami!!

Berikut adalah formulir pendaftarannya:



Sekali lagi, alamat ngirimnya ke : PB Pelita Jaya, Bakrie Tower, 38th floor Kmplek Rasuna Epicentrum, Jl. H.R Rasuna Said - Kuningan, Jakarta Sealatan, 12960

Terima kasih dan selamat bergabung :)

NBL Seri II vs. Garuda Flexi Bandung





Wednesday, December 1, 2010

Team and Individual stats PJE setelah 2 seri NBL 2010-2011

Statistik Pelita Jaya Esia sejauh ini sampai seri II

FG : 265 - 796 (33%)
FT : 130 - 204 (64%)
3PT: 70 - 269 (26%)
REBOUNDS: OFF= 144 DEF=258 Total= 402
Assists : 127
Steals : 145
Blocks : 28
Turnover : 153
Points for: 730
Points against : 576

Individual leaders:

Total points : Ary Chandra 109 Dimas Aryo Dewanto 108 Andy Poedjakesuma 98
Points per game : Andy Poedjakesuma 12.3 Ary Chandra 10.9 Dimas Aryo Dewanto 10.8
Rebounds per game : Indrawan Ponsianus 5.9 Fidyandini 5.8 Kelly Purwanto 5.4
Assist per game: Erick Sebayang 3.0 Dimas Aryo Dewanto 2.0 Kelly Purwanto 1.9
Steals per game : Kelly Purwanto 2.5 DImas Aryo Dewanto 2.3 Andy Poedjakesuma 1.8

Tuesday, November 30, 2010

Recap Pelita Jaya di Seri II Bandung

Jakarta, 1 Desember 2010

Seri II NBL 2010-2011 di Bandung kemarin merukapan statement Pelita Jaya bahwa mereka benar-benar serius untuk merebut gelar pertama NBL season ini. Untuk sementara, Pelita Jaya masih belum terkalahkan dari 10 pertandingan mereka, dan mereka sudah pernah mengalahkan semua tim yang berlaga di NBL. Di Bandung kemarin, Pelita Jaya berhasil menekuk tuan rumah Garuda Bandung 78-74, Bimasakti Malang 68-52, Muba IM 82-61, Aspac Jakarta 63-59, dan terakhir Cita Satria 88-52.

Tampil dengan seluruh 16 pemain untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, Pelita Jaya Esia terlihat sangat solid. Bench mereka sangat "deep", dengan banyak pilihan senjata yang bisa digunakan coach Rastafari untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Tengok saja Ary Chandra yang sementara ini menjadi pencetak angka paling banyak untuk PJE dengan 109 points (10.9 ppg). Jika coach Rastafari menurunkan duet Kelly dan Dimas pada posisi 1 dan 2, Ary Chandra selalu menjadi pemain yang masuk dari bench dan selalu konsisten mencetak angka bagi Pelita Jaya. Back up point guard Joullius juga sangat andil dalam melakukan defense dimana dia bisa menintimidasi pemain-pemain lawan yang dijaganya.

Sekarang Pelita Jaya tidak hanya mengandalkan Andy Poedjakesuma untuk selalu menjadi leading scorer bagi mereka. Dari 5 pertandingan di Bandung kemarin, Andy Poedjakesuma, Indrawan, Dimas Aryo, Ary Chandra, dan Harris Sogirin menjadi pencetak angka terbanyak dalam 5 game yang berbeda bagi PJE. Ini menandakan bahwa dalam setiap game PJE, mereka tidak hanya bergantung pada satu pemain untuk menjadi leading scorer dan masing- masing pemain mempunyai andil yang besar dalam menyumbang angka bagi tim ini.

Dimas Aryo Dewanto yang diambil dari Bimasakti Malang sebelum season ini, mulai menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rising star di basket nasional kita. Dimas menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE ketika mereka mengalahkan Muba IM dan Aspac Jakarta. Malah, giginya dimas sempat rontok ketika melawan Muba IM di babak pertama, namun hal itu justru membuatnya semakin "panas" di babak kedua dan akhirnya dia mengemas 26 angka bagi PJE. Begitu juga ketika melawan Aspac Jakarta, Dimas benar- benar menjadi "go to guy"nya PJE karena hanya dia yang mampu melakukan drive-drive melawan size Aspac yang memang lebih besar di area under the basket. Lompatan dan kecepatannya memang bakat alami yang membuat pemain ini indah untuk ditonton. Secara keseluruhan sampai seri ke II, Dimas sementara ini menjadi pencetak angka kedua terbanyak bagi PJE dengan 108 angka (10.8 ppg).

Sosok Romy Chandra sebagai kapten tim ini pun mulai terlihat sangat penting andilnya. Memang dia bukan scorer seperti Romy Chandra yang dulu, namun pengalaman dan leadershipnya sangat terasa ketika ia berada di dalam tim PJE yang rata- rata pemainnya belum pernah juara liga professional. Mental tim ini pun semakin solid di bawah pimpinan Romy. Lihat saja ketika mereka tertinggal 12 angka pada kuarter ketiga melawan Garuda. Dengan segala ketenangan dan percaya diri mereka, PJE mampu mengejar di kuarter keempat dan membawa pertandingan ke double overtime. Satu lagi adalah ketika mereka down 3-18 di kuarter pertama melawan Aspac. Di bawah pimpinan Indrawan Ponsianus yang mencetak 17 angka malam itu, lagi-lagi PJE bisa mengejar dan membalikan keadaan menjadi sebuah kemanangan bagi mereka. Ini semua tidak akan terjadi pada musim lalu dimana mental PJE waktu itu masih belum kuat dan stabil.

Dengan rekor belum terkalahkan 10-0 sementara ini, PJE pantas untuk ditakuti musim ini. Kesan mengintimidasi ketika PJE turun ke lapangan pun sekarang sudah sangat terasa. Beda halnya dengan musim lalu dimana tim PJE ini sendiri yang merasa terintimidasi ketika mereka bertemu tim-tim lain yang lebih besar. Sekarang, pantas kalau tim-tim lain merasa bahwa pertandingan melawan PJE merupakan suatu pertandingan yang akan sangat berat bagi mereka. Namun tim PJE ini sendiri juga tidak boleh besar kepala mengingat perjalanan menuju juara masihlah sangat jauh. Masih ada 3 seri yang harus dilewati dan championship seri dimana pada vase itu tidak boleh ada kata kalah. Jadi alangkah baiknya jika tim ini tetap fokus satu-persatu di game-game berikutnya, karena sekarang semua tim mengincar untuk mengalahkan Pelita Jaya untuk pertama kalinya musim ini di beberapa game kedepan. Maju terus Pelita Jaya Esia!!

Saturday, November 20, 2010

Pelita Jaya Esia masih belum terkalahkan

Bandung, 21 November 2010

Pelita Jaya Esia berhasil meneruskan rekor tidak terkalahkan mereka di laga perdana seri II NBL 2010-2011 Bandung setelah mengalahkan tim tuan rumah Garuda Flexi dengan skor akhir 78-74. Pertandingan yang berlangsung ketat dan seru ini harus diakhiri dengan dua kali babak overtime setelah kedua tim bermain sama kuat selama 40 menit pertandingan.

Kedua tim sama-sama bermain keras dan ketat dalam melakukan defense. Pada kuarter pertama, kedua tim sering sekali melakukan banyak turnover. Garuda Flexi Bandung unggul tipis di akhir quarter pertama dengan skor 14-12.

Di awal quarter kedua, Garuda meningkatkan tempo permainan mereka yang membuat defense Pelita Jaya sering terlihat collapse. Di sisi offense, Pelita Jaya sering melakukan turnover yang membuat Garuda unggul 29-28 sampai akhir quarter kedua. Foul trouble bagi Indrawan Ponsianus pun menjadi problem bagi Pelita Jaya pada quarter ini.

Dukungan penuh supporter Garuda terlihat ketika mereka memberikan semangat bagi timnya di quartter ketiga. Garuda tampil penuh percaya diri baik dalam offense maupun defense. Garuda sempat unggul jauh 44-32 pada quarter ini. Pelita Jaya nampak terlihat tidak berdaya pada quarter ketiga ini dan hanya berhasil mencetak 10 angka. Sampai akhir quarter ketiga, Pelita Jaya masih tertinggal 38-49.

Warna pertandingan berubah pada quarter keempat ketika Pelita Jaya tiba-tiba mendapatkan api pada permainan offense mereka. Dipimpin oleh Andy Batam yang mencetak 29 angka pada pertandingan ini, Pelita Jaya berhasil kembali dari ketinggalannya dan menyamakan kedudukan 58-58 sampai akhir quarter keempat. Hasilnya, babak overtime pun harus dilakukan kedua tim untuk mencari pemenangnya. Problem dihadapi tim Pelita Jaya karena Indrawan Ponsianus dan Romy Chandra sudah terkena foul out pada quarter keempat ini.

Fisik kedua tim sangat diuji ketika babak overtime berlangsung. Saling tukar menukar basket antara kedua tim terjadi pada 5 menit overtime pertama. Hasil imbang pun masih terjadi sampai akhir overtime pertama ketika Ary Chandra gagal melesakkan bola ketika pertandingan tinggal berlangsung 3 detik. Hasil akhir overtime pertama adalah 67-67.

Pertandingan masih berlangsung ketat pada babak overtime kedua dimana kedua tim lagi-lagi saling tukar menukar basket. Garuda sempat unggul 6 angka sampai 1:40 menit pada overtime kedua ini. Namun, 2 kali three point play yang dilakukan oleh Kelly Purwanto dan Fidyandini menyelamatkan nyawa Pelita Jaya Esia sebelum ditutup oleh steal Ary Chandra yang menjadikan kedudukan 78-74 bagi Pelita Jaya Esia. Usaha Garuda Flexi di akhir 30 detik pertandingan pun gagal dieksekusi mereka sehingga Pelita Jaya memenangkan pertandingan yang diberi label "laga terbaik dalam sejarah" pada situs NBL Indonesia ini.

Andy Batam menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 29 angka, diikuti oleh Fidyandini yang mencetak double-double dengan 18 angka dan 12 rebounds. Kelly Purwanto juga tampil gemilang dengan 12 angka 9 assists dan 7 steals.

Dengan kemanangan tersebut, rekor Pelita Jaya sementara ini masih tidak terkalahkan dari 7 kali pertandingan mereka di NBL 2010-2011. Hari ini, Pelita Jaya akan bertanding melawan Bimasakti Malang pukul 20.00 di GOR C-tra Arena, Bandung. Semoga saja mereka bisa menampilkan permainan gemilang mereka seperti melawan Garuda Flexi kemarin. Maju terus Pelita Jaya Esia!!

Wednesday, November 10, 2010

Pelita Jaya dan Esia mempererat hubungan kerjasama mereka


Jakarta, 11 November 2010

Hari Rabu, 10 November 2010 kemarin, manajemen Pelita Jaya Esia berkunjung ke kantor pusat Bakrie Telecom untuk menandatangani kerjasama antara kedua belah pihak. Bentuk kerjasama mereka tidak lain adalah saling bertukar benefit demi memajukan kerjasama yang telah terjalin selama 2 tahun belakangan ini.

Ketua umum PJE, Bpk. Andiko Purnomo, secara langsung hadir di kantor tersebut untuk menandatangani perjanjian kerjasama mereka. Hadir pula disitu ketua direktur marketing Esia, Bpk. Amdoni yang ditemani oleh beberapa staffnya.

Bpk. Amdoni menyerahkan 32 HP Esia Online kepada pihak manajemen PJE yang akan digunakan oleh para pemain serta staff PJE itu sendiri. Bpk. Andiko juga meminta kepada pihak Esia untuk menaruh banner di beberapa kota besar yang akan dihadiri PJE pada seri-seri NBL mendatang seperti Bandung, Solo, dan Jakarta.

Semoga saja bentuk kerjasama ini kedepannya akan terus menguntungkan kedua belah pihak, karena image Esia beberapa tahun belakangan ini sudah menempel lekat dengan kostum hijau Pelita Jaya.

Wednesday, October 27, 2010

Recap dan stats PJE di NBL Indonesia Seri 1, Surabaya


Seri I di Surabaya kemarin merupakan awal yang baik bagi Pelita Jaya Esia dalam membuka NBL season 2010-2011 ini. Rekor sempurna 5-0 yang mereka peroleh bisa menjadi modal mental yang sempurna untuk perjalanan season ini kedepannya. Banyak dari fans basket Indonesia yang mungkin masih meragukan kemampuan tim ini dalam menghadapai persaingan tim-tim papan atas lainnya, namaun kemenangan atas CLS, Aspac, dan Garuda di seri 1 bisa menjadi bukti bahwa tim ini sungguh serius dalam mendapatkan gelar perdana NBL di Indonesia.

Pengambilan Dimas Aryo Dewanto pas off seoason kemarin pun langsung terlihat hasilnya. Pelita Jaya yang sebelumnya lebih mengandalkan shooting- shooting dari luar terlihat lebih bervariasi dalam melakaukan serangan. Penetrasi- penetrasi yang dilakukan Dimas membuat gaya permainan PJE lebih menarik. Andy Poedjakesuma yang sebelumnya punya beban untuk melakukan tugas itu kini terlihat lebih santai sebagai seorang shooter.

Tampil tanpa center utama mereka, Fidyandini, tidak membuat interior offense dan defense mereka melemah. Tampak bahwa tim ini sekarang mempunyai mental yang jauh lebih baik dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Andy Poedjakesuma, salah satu pemain paling senior di PJE mengungkapkan hal yang senada. "Kelihatan sih sekarang anak-anaka mentalnya udah berbeda, kalau situasi di lapangan sedang tegang, mereka terlihat lenih tenang dalam mengeksekusi offense maupun defense", ujarnya di Surabaya kemarin.

Dilihat dari statistik seri pertama kemarin, bisa dilihat bahwa tim PJE selalu start bagus di setiap pertandingan mereka. Mereka memperoleh rata- rata 20.4 ppg di kuarter pertama. Sedangkan lawan mereka hanya bisa memperoleh rata- rata 13.2 ppg di kuarter awal. PJE juga selalu menutup pertandingan dengan penampilan yang baik di kuarter keempat dengan 17 ppg berbanding 12.4 ppg bagi lawan- lawan mereka.

Andy Poedjakesuma menjadi leading scorer tim ini dengan 11.6 ppg diikuti oleh Ary Chandra dengan 10.8 ppg. Kelly menjadi leading rebounder dengan 5.6 rpg dan Romy Chandra menjadi pencatat assist terbanyak dengan 2.8 apg.

Berikut adalah leader dari tim PJE seri I Surabaya kemarin:
Points per game: Andy Poedjakesuma 11.6
Assist per game: Romy Chandra 2.8
Rebounds per game: Kelly Purwanto 5.6
Steals per game : Dimas Aryo Dewanto 2.4
Block per game : Andy Poedjakesuma 1.0
Field Goal % : Harris Sogirin (62.5 %)
3 Point FG %: Yuliano Gandhi (36 %)
Free Throw % : Ary Chandra dan Samuel Kurniahu (75%)
Total Points PJE : 351 (70.2)
Total Points lawan : 278 (55.6)

Sunday, October 17, 2010

Awal Yang Baik Bagi Pelita Jaya Esia di NBL 2010-2011


Surabaya, 18 Oktober 2010

Pelita Jaya Esia mengawali NBL 2010-2011 dengan hasil yang cukup menawan. Semalam, Andy Pedjakesuma berhasil memimpin teman-temannya meraih kemanangan kedua mereka di season ini setelah mengalahkan Satria Muda Britama dengan skor 71-67.

Tampil tanpa 2 big man andalan PJE, Ponsianus Indrawan dan Fidyandini, PJE berhasil memaksimalkan Yudi Mardiyansyah, Samuel Kurniahu, Romy Chandra, dan Yuliano Gandhi sebagai big man mereka di pertandingan kemarin malam. Meski mereka semua terkena foul trouble, semangat mereka di key hole area berhasil meredam para big man dari Satria Muda.

Meski kalah bersaing dalam rebound (33-44), offense PJE malam kemarin sangat "click" dan mengancam pertahanan SM. Andy Poedjakesuma (Batam) memimpin perolehan angka PJE dengan 23 angka, disusul oleh Yuliano Gandhi dengan 15 angka.

Pertandingan dibuka dengan defense yang cukup rapat oleh kedua tim. Banyaknya turnover yang dilakukan SM berhasil dimanfaatkan oleh PJE sehingga mereka unggul 18-11 sampai akhir quarter 1.

Pelita Jaya Esia meningkatkan tempo permainan mereka di quarter kedua dan berhasil memperbesar keunggulan mereka. Andy Batam berhasil melesakkan 3 kali three point di akhir quarter ini yang membuat PJE unggul 38-23. Gian juga tampil bagus di quarter ini dengan menyumbang 6 angka.

SM memperketat defense mereka dan terlihat lebih sabar dalam melakukan offense. PJE melakukan 3 kali turnover di awal quarter ini yang membuat momentum pindah ke SM selama quarter ketiga. SM sempat menempel 48-49 di dua menit terakhir quarter ketiga. Namun, penampilan menawan Yuliano Gandhi dan Andy Batam mampu mengangkat semangat anak-anak PJE sehingga mereka tetap unggul 54-48 sampai akhir quarter ketiga.

Pertandingan menjadi semakin panas memasuki quarter keempat. Foul trouble yang dialami big man PJE tidak berhasil dimanfaatkan oleh SM sehingga PJE tetap unggul sampai akhir pertandingan.

Semangat anak-anak PJE patut diacungi jempol. Tampil under-size dan melawan juara bertahan tidak membuat mereka takut. Malah, setelah pertandingan ini, percaya diri para pemain PJE semakin berkobar-kobar karena mereka memang ingin membuka kalender season ini dengan rekor yang bagus. Ali Budimansyah, asisten pelatih PJE, mengungkapkan bahwa jika para pemain tetap bermain di level seperti yang sekarang ini, bukan tidak mungkin tim ini menjadi ancaman berat bagi tim-tim lain. "Jika anak-anak tau perannya masing-masing dan mampu mempertahankan di level yang sekarang, pasti kami akan bermain bagus di setiap pertandingan," ujarnya.

Pertandingan berikutnya PJE akan menghadapi Stadium Jakarta pada hari Selasa, 19 Oktober 2010. Semoga saja anak-anak PJE bisa mempertahankan level permainan mereka seperti di dua game perdana mereka.

Saturday, October 16, 2010

Pelita Jaya Esia Membuka NBL 2010 Dengan Kemenangan Atas Tuan Rumah CLS


Surabaya, 16 Oktober 2010

Pelita Jaya Esia raih kemanangan pada pertandingan perdana mereka di NBL season 2010. Mereka berhasil menaklukan tuan rumah CLS Surabaya dengan skor akhir 67-58. Pertandingan yang berlangsung keras ini menghasilkan 5 pemain fouled out dan satu pemain cedera patah hidung. Pemain yang mengalami patah hidung itu adalah center Pelita Jaya Esia Indrawan Ponsianus yang terkena sikut Indrajaya pada quarter ketiga.

Pertandingan dibuka dengan permainan yang cukup cepat dari kedua tim. Pelita Jaya yang tampil tanpa center utama mereka, Fidyandini, berhasil melakukan pola penyerangan yang cukup baik dengan tembakan-tembakan jarak jauh mereka. Ary Chandra yang malam itu mengemas 18 points dan 5 rebounds tampil cukup baik pada quarter ini yang membuat Pelita Jaya Esia unggul 20-16 di akhir quarter pertama.

Pelita Jaya Esia meningkatkan tempo permainan pada quarter kedua dan berhasil membuat tim CLS melakukan banyak foul. Di 3 menit awal quarter kedua CLS sudah melakukan 5 team foul yang membuat Pelita Jaya semakin sering melakukan tusukan-tusukan kedalam key hole area CLS. Kelly Purwanto yang tampil dengan aksi-aksi dribblenya yang menawan berhasil memimpin pasukan PJE unggul 34-25 di akhir quarter kedua.

Level permainan CLS sedikit berubah di quarter ketiga dimana mereka berhasil melakukan penjagaan ketat terhadap PJE. Febri dari CLS yang total mengemas 13 angka, tampil bagus di quarter ini dan berhasil mengangkat semangat timnya. Alhasil, PJE banyak melakukan turnover yang berhasil diconvert CLS untuk memperkecil ketinggalan menjadi 50-46 di akhir quarter ketiga. Namun, 2 bintang CLS Dimas dan Indrajaya, terkena foul trouble di awal quarter ketiga yang membuat mereka sedikit lemah meski PJE tambil tidak begitu bagus di quarter ini.

Pertarungan paling seru terjadi di quarter keempat dimana CLS terus mengejar ketertinggalannya. Mereka sempat mendekat 57-56 saat Koming terkena foul out pada sisa waktu 8:22 di quarter ini. Tak lama setelah itu, Romy Chandra juga terkena foul out yang memaksa Pelita Jaya hanya menggunakan satu orang big man untuk beberapa menit. Keadaan semakin genting bagi PJE ketika bintang mereka Andy Poedjakesuma mengalami cedera keram di tengah quarter ini. Untungnya Ary Chandra, Kelly dan Erick bisa mengatur tempo permainan PJE yang libih banyak melakukan passing-passing di luar area pertahanan CLS. Sampai akhir pertandingan, PJE berhasil mempertahankan keunggulan mereka 67-58.

Secara tim, PJE memasukkan 20 dari 69 percobaan field goal mereka (28%). Mereka juga membuat 42 rebounds, 10 assist dan 11 steals pada pertandingan ini. Hari Minggu, 17 Okotober ini, mereka akan melakaukan pertandingan kedua mereka melawan SM Britama Jakarta. Minus Rusta, Yandi, dan Ponsianus, PJE diharapkan bisa mengimbangi permainan SM yang lebih banyak bermain di dalam. Semoga saja anak-anak PJE bisa tampil bagus malam ini.

Thursday, October 14, 2010

NBA China Games 2010 (Day 2)


Jakarta, 14 Oktober 2010

Hari kedua perjalanan kami ke Beijing dalam rangkaian acara NBA China Games 2010 dimulai dengan perjalanan menuju hotel Ritz-Carlton Beijing, tempat dimana tim Houston Rockets menginap. Tiba disana sekitar pukul 9.30 pagi, Pak Diko, Pak Azrul, dan Pak Bambang berharap bisa berjumpa dengan para pemain Rockets terutama Yao Ming dan Kevin Martin. Beruntung, Pak Azrul dekat dengan Ketua NBA Security yang memberi ijin kepada kami untuk berjumpa langsung dengan Kevin Martin, shooting guard andalan Houston Rockets.

Satu per-satu pemain Houston turun ke lobby guna menjalani shootaround yang dijadwalkan siang itu. Ketika Yao Ming keluar dari lift lobby, nampak dari jauh sosok pemain basket yang memang memiliki tinggi badan luar biasa untuk seorang atlit. Namun, sifat pemalu serta penjagaan ketat terhadap dirinya, membuat kita sulit untuk mendekat kepada Yao. Beruntung Pak Azrul, Pak Diko, dan Pak Bambang berhasil mendapatkan satu foto bersama Yao. "Yang penting tujuan kesini sudah tercapai, yaitu foto bersama Yao," ungkap Pak Azrul setelah berfoto dengan Yao.

Selain Yao, Kevin Martin juga menghampiri rombongan kita karena Pak Azrul memang sudah cukup kenal dekat dengannya. Waktu itu Kevin Martin pernah datang ke Surabaya dalam rangkaian acara DBL. Meski dia seorang superstar NBA, hal itu tidak membuat Kevin Martin menjadi seorang yang sombong. Dengan senyum dan karisma yang baik, ia bersedia menandatangani sejumlah poster dan asesoris yang dibawa oleh Pak Diko dan Pak Azrul. Pak Diko juga berhasil mendapat tanda-tangan dari salah satu pemain muda Houston, Jordan Hill.

Semua kegiatan pagi itu di hotel Ritz-Carlton bisa dibilang cukup berhasil. Semua yang diharapkan mulai dari foto Yao Ming sampai berjabat tangan dengan Kevin Martin sudah diperoleh. Hanya Aaron Brooks, point-guard Rockets tidak terlihat di lobby pagi itu.

Malam harinya, kami semua menuju ke Wukesong Arena untuk menyaksikan game pre-season antara Rockets melawan Nets. Wukesong Arena merupakan stadion basket yang digunakan pada olimpiade Beijing 2008 lalu. Bentuk stadion ini terlihat cukup simple dari depan. Berbentuk seperti kotak dilapisi bambu menjadi bangunan yang amat menarik untuk sebuah stadion basket. Tidak modern, namun juga tidak terlihat seperti bangunan kuno.

Pertandingan yang dijadwalkan mulai pukul 20.00 itu memang sudah dinanti-nantikan oleh masyarakat basket China dimana bintang favorit mereka, Yao Ming akan bermain malam itu. Nets sendiri membawa rookie 1st round mereka, Derrick Favors, yang diharapkan bisa membawa tim ini dari keterpurukkan musim lalu. Mantan pelatih Spurs, Avery Johnson pun dikontrak Nets untuk meramu tim ini ke arah yang lebih baik.

Sekitar 17,000 penonton membanjiri Wukesong Arena malam itu. Yao Ming hanya mampu bermain 19 menit karena memang ia sedang menjalani masa-masa pemulihan dari cedera yang menghantuinya 2 season belakangan ini. Pertandingan pre-season ini diakhiri dengan kemenangan untuk Houston 91-81.

Kevin Martin menjadi pencetak angka terbanyak untuk Rockets dengan 18 angka. Aaron Brooks menambah 17 angka bagi tim Rockets. Sementara itu Brook Lopez menjadi pencetak angka terbanyak bagi Nets dengan 22 angka dibantu oleh Terrence Williams yang mencetak 20.

Game rabu kemarin memang terlihat cukup timpang dimana Rockets terlihat lebih kuat dan kompak sebagai tim. Semoga saja New Jersey Nets bisa membenahi diri mereka untuk season ini dan menjadi salah satu kuda hitam dari East. NBA China Games berikutnya akan berlangsung di Guangzhou, China, Sabtu ini.

NBA China Games 2010 (Day 1)



Jakarta, 14 Oktober 2010

Kesempatan emas nonton basket NBA di negara Asia sekali lagi terwujud setelah diadakannya NBA China Games 2010 yang diadakan di Beijing dan Quangzhou tanggal 13 dan 16 Oktober 2010 ini. Acara ini merupakan acara tahunan dimana NBA sebagai liga basket terpopuler di dunia, berusaha memasarkan pertandingan serta tim-tim anggotanya kepada belahan dunia Asia. NBA China Games sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2004, namun spesialnya tahun ini, yang bermain disana adalah tim Houston Rockets, tempat dimana Yao Ming, superstar NBA dan publik China bermain. Houston Rockets dan New Jersey Nets adalah 2 tim yang mewakili NBA di ajang NBA China Games 2010 ini.

Pada kesempatan inilah Ketua Umum PJE, Bpk. Andiko Ardi Purnomo (Diko), berangkat langsung untuk menyaksikan pertandingan pertama di kota Beijing kemarin. Pak Diko bersama Pak Azrul Ananda (Ketua Komisaris NBL) dan Pak Bambang (GM CLS Knights) berangkat Selasa kemarin untuk menghadiri rangkaian kegiatan yang berlangsung sampai hari Rabu kemarin. Mereka mendapat undangan VIP dari NBA berkat kerjasama DBL dan NBL terhadap NBA selama ini.

Hari pertama mereka langsung disibukkan oleh acara welcoming reception yang berlangsung di hotel Westin Beijing Financial Street. Acara ini merupakan kegiatan langka dimana para undangan VIP yang berjumlah tidak lebih dari 100 orang dapat berkumpul dalam satu ruangan bersama legenda-legenda NBA seperti Clyde Drexler, Sam Mitchell, Sam Perkins, dan juga David Stern (Ketua Komisaris NBA). Para pemain dari Rockets dan Nets pun turut serta pada acara resepsi malam itu. Banyak dari para undangan yang membawa asesoris seperti bola, jersey, dan poster untuk ditanda-tangani para bintang NBA tersebut.

Malam itu, Pak Diko mendapat kesempatan emas untuk berjabat tangan dengan Clyde Drexler sekaligus mendapatkan tanda-tangannya di sebuah kaus yang bertuliskan NBA China Games 2010. Pak Diko juga berhasil mendapatkan tanda-tangan all-star point guard Devin Harris (Nets) pada sebuah kartu basket yang memang sengaja dibawanya dari Indonesia. Namun, orang yang paling beruntung malam itu adalah Pak Azrul yang berhasil mendapatkan tanda tangan David Stern pada bola Spalding yang memang menjadi icon NBA selama ini.

Yao Ming menjadi sasaran seluruh wartawan dan para undangan malam itu karena memang dialah icon basket di China sekarang ini. Sifatnya yang cukup pemalu dan tidak suka menjadi pusat perhatian memang sangat bertolak belakang dengan ketenarannya sebagai bintang NBA. Alhasil, Yao Ming hanya terlihat beberapa menit saja sebelum ia naik ke panggung bersama para pemain lain dan setelah itu langsung kembali ke hotelnya tanpa keluar untung berbincang-bincang dengan para undangan. Satu hal yang lucu adalah ketika David Stern memberi pesan khusus kepada Yao Ming. Stern berkata, "Take care of yourself, Yao." Setelah mendengar pesan itu, wajah Yao nampak sedikit sedih karena memang beberapa season belakangan ini, Yao dibelit cedera yang mengharuskannya absen dari liga NBA.

Memang tidak semua pemain NBA mau untuk dimintai foto atau tanda-tangan. Beberapa pemain menolak untuk memberikan tanda tangan kepada para undangan. Mungkin ada kaitannya dengan sponsor, atau mungkin mereka memilih secara pribadi untuk tidak melakukan itu. Contohnya saja Louis Scola yang menolak untuk memberikan tanda-tangan kepada para undangan malam itu. Pertama kita mengira bahwa ia adalah orang yang sombong, namun setelah mendengar berita keesokan harinya bahwa istrinya baru saja melahirkan anak keempatnya, kita berubah persepsi bahwa mungkin ia merasa tidak nyaman pada acara rersepsi malam itu karena istrinya sedang melahirkan di Amerika Serikat.

Saya pribadi juga mendapatkan kesempatan emas untuk berjabat tangan dengan Jordan Farmar, point-guard baru Nets yang dalam 2 tahun terakhir ini menjadi juara NBA bersama Lakers. Semua pengalaman yang dialami pada malam resepsi itu memang tidak ternilai harganya. Jadi sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Azrul Ananda yang sudah mengundang wakil dari Pelita Jaya untuk pergi ke Beijing Selasa dan Rabu kemarin. Semoga saja di tahun-tahun yang akan datang, NBA China Games bisa berubah menjadi NBA Indonesia Games dimana 2 tim dar NBA berlaga di tanah air kita.

Monday, October 4, 2010

Counting down the days to 2010-2011 NBL Indonesia


Jakarta, 5 Oktober 2010

Persiapan Pelita Jaya dalam menghadapi NBL season ini terlihat semakin mantap dengan kemenangan 3 kali beruntun melawan SM(ABL), Garuda Flexi, dan Aspac Jakarta selama sepekan kemarin. Kelly Purwanto dan Andy Batam yang mengalami cedera cukup serius pada pre-season kemarin juga terlihat sudah kembali ke form terbaik mereka.

Dimas Aryo Dewanto, pemain yang baru diambil dari Bimasakti Malang pun terlihat semakin "gel" dengan gaya permainan Pelita Jaya. Kecepatan dan kemampuannya melakukan tusukan-tusukan kedalam sangat mengimbangi gaya permainan Pelita Jaya yang sebelumnya lebih mengandalkan shooting-shooting dari jarak medium maupun jauh.

Gian Gumilar, back-up posisi 1 dan 2 Pelita Jaya juga nampak semakin percaya diri terhadap kemampuannya. Dengan jumlah 16 pemain di dalam roster Pelita Jaya, tentu saja mereka punya banyak senjata dan tenaga dalam menghadapi season ini. Tinggal gimana pelatih Rastafari meramu formasi dan pola ideal dalam menghadapi setiap musuh mereka.

Pelita Jaya juga telah melakukan kegiatan "outbound" ke Citarik, Sukabumi, dengan tujuan untuk menambah keeratan antar pemain secara tim baik di dalam maupun di luar lapangan. Kegiatan semacam itu memang dibutuhkan sebuah tim untuk lebih mempererat hubungan mereka, sekaligus membuang sedikit kejenuhan dari dunia basket secara tim.

Semoga saja tahun ini menjadi tahun yang bersejarah bagi Pelita Jaya Esia.

Thursday, September 23, 2010

Pengalaman Dimas, Koming, Gian, serta Koko pada IDC 2010


Jakarta, 24 September 2010

Tanggal 21, 22, dan 23 September kemarin, Indonesia kembali kedatangan salah satu bintang NBA atau mungkin lebih tepatnya mantan bintang NBA di era tahun 90-an. Setelah kedatangan Trevor Ariza beberapa bulan lalu di Surabaya, kini giliran Detlef Schrempf yang mendatangi Indonesia. Mantan pemain Dallas Mavericks, Indiana Pacers, Seattle Sonics, dan Portland Trail Blazers itu berada di Bandung selama 3 hari kemarin untuk berbagi ilmu dalam Indonesian Development Camp 2010.

Acara yang diorganized oleh NBL bersama NBA ini bertujuan untuk memoles para pemain dari seluruh tim NBL yang berusia dibawah 24 tahun. Jumlah pemain NBL yang ikut camp ini pun nggak tanggung-tanggung, ada sekitar 40 pemain yang terdaftar dalam camp kemarin. Dimas, Komink, dan Gian menjadi wakil Pelita Jaya Esia di camp tersebut.

Detlef Schrempf adalah pemain asal Jerman yang merupakan mantan pemain NBA di era 80-90an. Dia memulai karirnya di NBA sebagai pemain Dallas Maverics pada tahun 1985. Highlight karirnya adalah menjadi 3 kali bintang NBA All-Star (93,95, dan 97), serta 2 kali memperoleh penghargaain sebagai 6th man (pemain cadangan terbaik) tahun 91 dan 92. Dia juga pernah bermain di NBA Finals bersama Seattle Supersonics pada tahun 1996 ketika ia dan timnya dikalahkan oleh Chicago Bulls-nya Michael Jordan.

Pada IDC 2010 kemarin, Detlef tidak datang sendirian untuk melatih, ia juga dibantu oleh Jama Mahlalela (Basketball Operations Director), Patrick Gosal (Asisten Pelatih SM), dan Koko Heru (Asisten Pelatih PJE). Menu utama dari camp ini sendiri adalah pengembangan-pengembangan dasar dalam fundamental permainan bola basket. Detlef beserta tim pelatihnya mengajarkan cara transisi offense dan defense, defensive skill stations (footwork, wing denial, screen roll), offensive movement (screens + floppy, ball reversal, post play), serta game bagi para campers yang terbagi menjadi 4 tim yaitu Thunder, Blazers, Kings, dan Raptors.

Fundamental basketball merupakan hal dasar yang dibahas dalam camp kemarin. Terlihat sekali gimana Detlef dan Jama menekankan pentingnya dribble, footwork, visi, dan kesabaran dalam bermain bola basket. Hal-hal detail seperti box out, lay-up tangan kiri, dan membaca situasi permainan juga ditekankan oleh mereka. Koming, PF PJE menegaskan bahwa pembenahan dasar-dasar basket menjadi pelajaran paling berharga yang dia dapatkan dari camp kemarin. "Di Indonesia banyak atlet yang dasar-dasarnya kurang matang atau sering dilpakan", ujar Koming. Ketika ditanya tentang pesan apa yang Jama atau Detlef sampaikan yang paling penting untuk diingat, Koming mengatakan, "Jangan pernah bosan ngelakuin detail-detail gerakan basket yang simple, soalnya itu yang membangun skill pemain secara keseluruhan".

Memang terlihat sih, bagaimana para pemain professional NBL masih sering mengabaikan bagaimana pentingnya lay-up, sedangkan lay-up itu sendiri merupakan hal paling simple dalam memasukan bola ke keranjang, kecuali tentu jika anda bisa melakukan slam-dunk.

Cara melatih mereka pun terlihat sangat menyenangkan dan tidak membosankan, terutama Jama yang bisa dengan mudah dekat dengan semua pemain di camp. Cara penyampaian, komunikasi, dan senyum dar Jama seakan membuat semua pemain betah dilatih olehnya. Koko Heru, salah satu asisten Jama, mengakui kalau cara penyampaian ke pemain bisa sangat luar biasa efeknya. "Kalau cara penyampaiannya ditambahin dengan motivasi, itu bisa membuat pemain nunjukkin kemampuan maksimal dia", ujarnya setelah camp berakhir Kamis sore kemarin.

Gian menambahkan bahwa attitude adalah pelajaran utama yang diambil dari mengikuti IDC kemarin. "Respect antara pemain dan pelatih adalah pelajaran yang berharga banget", ujar Gian. "Mungkin psikologi para pelatih luar lebih bagus, jadi saat pemain kelelahan, pelatih bisa membangkitkan pemain untuk tetap fokus latihan dan having fun". Sayang Gian sedikit mengalami gangguan pada pahanya ketika mengikuti game pada hari kedua, namun ia sudah pulih untuk bermain lagi pada hari ketiga.

Highlight Pelita Jaya dari camp kemarin adalah Dimas Aryo Dewanto yang berhasil menjadi MVP setelah berhasil membawa timnya, Thunder, menjadi juara mengalahkan Blazers 25-21. Ini menunjukkan bahwa perkembangan Dimas selama camp cukup baik dan meningkat. "Saya gak nyangka banget jadi MVP, tapi seneng karena kerja keras selama camp mendapatkan hasil", ujarnya setelah pertandingan kemarin. Dia juga menambahkan bahwa cara Detlef dan Jama melatih lebih detail dalam memberi arahan tentang dasar basket, sedangkan pelatih lokal lebih ke teamwork.

Semoga saja semua yang diajarkan Detlef dan Jama pada IDC 2010 kemarin bisa meningkatkan mutu para pemain NBL kita. Kesalahan-kesalahan dasar yang kadang mewarnai liga basket kita bisa diminimalkan sebanyak mungkin.

Tuesday, August 24, 2010

Q&A session bersama Dimas Aryo Dewanto



Jakarta, 24 Agustus 2010

Setelah kalah di babak playoff IBL 2009, tim Pelita Jaya Esia (PJE)Jakarta langsung melakukan beberapa pembenahan terhadap squad utama mereka. Dua pemain bintang Indonesia yaitu Kelly Purwanto dan Ponsianus Indrawan (Koming) langsung digaet manajemen PJE untuk memperkuat tim ini dalam menghadapi NBL season 2010-2011. Hasilnya, PJE berhasil menjuarai Bimasakti Cup yang berlangsung di kota Malang pada bulan Maret 2010 silam.

Hal ini menandakan bahwa PJE menuju ke arah yang positif, mengingat target mereka menjadi salah satu calon kuat untuk menjuarai liga NBL perdana di Indonesia. Tidak berhenti disitu, off-season 2010 ini menjadi salah satu titik penting ketika PJE menarik Dimas Aryo Dewanto dari Bimasakti Malang. Dimas menonjolkan dirinya di ajang NBL pre-season 2010 kemarin sebagai pencetak angka terbanyak bagi klub lamanya, Bimasakti. Pemain yang akan menggunakan no.10 di PJE ini sudah bergabung bersama Bimasakti dari tahun 2004, namun baru tahun 2005 dia mulai bermain di kompetisi IBL.

Pemain berusia 24 tahun ini diharapkan bisa membantu offense PJE dalam melakukan drive-drive ke dalam pertahanan lawan. Dimas memang mempunyai kecepatan dan skill yang bagus untuk menjadi seorang swingman di sebuah tim, hanya saja akurasi tembakannya jarak jauhnya masih belum terlalu bagus. Karena itu, dia mengakui kalau speed adalah senjata utamanya untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. "Saya lebih mengandalkan speed, karena akurasi tembakan saya masih sedikit angin-anginan", ujarnya ketika diwawancarai siang tadi.

Dia juga menegaskan kalau PJE merupakan klub yang tepat bagi dirinya karena PJE mempunyai peluang untuk menjuarai NBL, "PJE adalah tim yang bagus dan punya potensi besar untuk juara". Selain itu, hal yang membuatnya memilih PJE tidak lain adalah adanya Koming (ex teammate di BS), dan juga Ali Budimansyah (asisten pelatih) sebagai pemain lokal favorit Dimas di IBL.

Berikut adalah wawancara lengkap dengan Dimas Aryo Dewanto.

C: Apa rasanya setelah menetap satu bulan di Jakarta?
Dimas: Panas sih, tapi seneng bisa gabung sama temen-temen di PJE.

C: Betah apa enggak di Jakarta?
Dimas: Betah bangett

C: Apa alasan utama anda bergabung bersama PJE?
Dimas: PJE tim yang bagus, punya potensi besar untuk juara, pemainnya juga santai dan kompak... Trus disini juga ada koming, jadi saya semakin yakin disini, hehe

C: Jadi menurut anda ini tim yang tepat untuk anda?
Dimas: Iya, ngerasa lebih tepat setelah udah gabung disini..

C: Apakah kecepatan dan drive-drive ke dalam menjadi gaya permainan utama anda?
Dimas: Iya saya lebih mengandalkan speed, karena akurasi tembakan saya masih angin-anginan..

C: Kalo diperhatiin kan NBL sedikit keras, apalagi di dalem key hole area, terus kunci utama anda untuk berani melakukan drive-drive kedalam apa?
Dimas: Mungkin kalau ada kesempatan dan posisi kita juga bagus, kita bisa drive... Tapi kalau bigman lagi bagus, istilahnya acak-acak daerah key hole, kita harus supply bigman kita terus..

C: Jadi mulai sekarang seimbang ya antara gaya main PJ yang suka nembak-nembak dengan adanya anda yang suka untuk melakukan drive?
Dimas: Iya menurut saya seperti itu, karena di PJ banyak shooter. Mudah-mudahan kami bisa langsung padu.

C: Posisi paling cocok untuk anda apa?
Dimas: Pada dasarnya terserah pelatih sih, tapi kalau disuruh pilih, saya lebih cocok diposisi 2 atau 3.

C: Siapa pemain senior yang suka memberikan arahan kepada anda di PJE pas lagi latihan?
Dimas: Mas Bro alias romy Chandra

C: Menurut kamu siapa pemain yang paling susah untuk dijaga di NBL?
Dimas: Youbel dan Yayan

C: Kenapa anda dipanggil Samid dan siapa yang manggil pertama kali?
Dimas: Karena saya orang Malang asli, dan bahasa Malang kan suka dibalik-balik tuh, jadi ya saya dipanggil Samid. Yang manggil pertama kali adalah sepupu sama temen sekolah saya.

C: Pemain NBA favorit?
Dimas: Kobe Bryant

C: Pemain lokal favorit? Mantan atau yg masih aktif.
Dimas: Yayan dan AB (Ali Budimansyah)

C: Haha, jadi seneng dong sekarang bisa dilatih sama AB?
Dimas: Iya seneng banget, siapa tau ilmunya nyalur, hehehe.

C: Kenapa pilih no.10 di PJE?
Dimas: No.7 (no. di BS) dan no.10 tuh angka favorit, dan kebetulan no.10 kosong.

C: Ada artinya angka 10?
Dimas: Ga ada artinya sih, cuman suka aja, kan didalam basket atau bola no.7 atau no.10 adalah nomer favorit, hehehe..

C: Terima kasih yaa Dimas atas waktunya, semoga sukses selalu bersama PJE.
Dimas: Sama-sama...

Wednesday, August 18, 2010

Jadwal pertandingan Pelita Jaya Esia NBL Season 2010-2011

Pelita Jaya Esia akan bertanding di hari perdana NBL season 2010-2011 melawan CLS Knights Surabaya pada hari Sabtu, 16 Oktober 2010 di DBL Arena, Surabaya.

Pertandingan pembukaan ini merupakan test yang cukup berat bagi Pelita Jaya Esia mengingat tuan rumah CLS merupakan salah satu rival terberat PJE 2 tahun belakangan ini.

Andiko Purnomo, ketua umum PJE, menyatakan kalau pertandingan pembukaan melawan CLS akan sangat seru plus menjadi misi balas dendam atas kekalahan PJE terhadap PJE di ajang pre-season kemarin. "Pertandingan akan sangat seru, karena misi membalas kekalahan di pre-season kemarin", ujarnya seusai melihat jadwal sore tadi. "Pemain kita juga akan lengkap jadi kita bisa tampil maksimal dengan kekuatan penuh. Semoga kita bisa memperlihatkan penampilan yang lebih baik daripada pre-season kemarin".

Seperti season sebelumnya, setiap tim akan bertanding sebanyak 3 kali melawan seluruh tim peserta NBL 2010-2011. Jadi, setiap tim peserta NBL akan bertanding sebanyak 27 kali selama satu season yang dibagi menjadi 5 seri. Putaran pertama akan dibuka di kota Surabaya, dilanjutkan di kota Bandung, Solo, Bali, dan berakhir di Jakarta.

Berikut adalah jadwal lengkap Pelita Jaya Esia di NBL season 2010-2011

Seri 1 Surabaya
Sabtu, 16 Oktober 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. CLS Knights Surabaya
Minggu, 17 Oktober 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satria Muda Britama Jakarta
Selasa, 19 Otober 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Stadium Jakarta
Kamis, 21 Oktober 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satya Wacana Angsapura Salatiga
Sabtu, 23 Oktober 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Garuda Flexi Bandung

Seri 2 Bandung
Sabtu, 20 November 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Garuda Flexi Bandung
Minggu, 21 November 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Bimasakti Niko Steel Malang
Rabu, 24 November 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Muba Hangtuah IM Sumsel
Kamis, 25 November 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Aspac Dell Jakarta
Jumat, 26 November 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Citra Satria Jakarta

Seri 3 Solo
Senin, 13 Desember 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Muba Hangtuah IM Sumsel
Selasa, 14 Desember 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. CLS Knights Surabaya
Jumat, 17 Desember 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Stadium Jakarta
Sabtu, 18 Desember 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Bimasakti Nikko Steel Malang
Minggu, 19 Desember 2010 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Aspac Dell Jakarta

Seri 4 Denpasar
Sabtu, 8 Januari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Garuda Flexi Bandung
Minggu, 9 Januari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satya Wacana Angsapura Salatiga
Rabu, 12 Januari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Citra Satria Jakarta
Kamis, 13 Januari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. CLS Knights SUrabaya
Jumat, 14 Januari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satria Muda Britama Jakarta

Seri 5 Jakarta
Sabtu, 5 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Aspac Dell Jakarta
Minggu, 6 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satria Muda Britama Jakarta
Senin, 7 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Satya Wacana Angsapura Salatiga
Rabu, 9 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Muba Hangtuah IM SUmsel
Kamis, 10 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Citra Satria Jakarta
Sabtu, 12 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Stadium Jakarta
Minggu, 13 Februari 2011 Pelita Jaya Esia Jakarta vs. Bimasakti Nikko Steel Malang

Untuk jadwal semua tim kunjungi www.nblindonesia.com