Tuesday, November 30, 2010

Recap Pelita Jaya di Seri II Bandung

Jakarta, 1 Desember 2010

Seri II NBL 2010-2011 di Bandung kemarin merukapan statement Pelita Jaya bahwa mereka benar-benar serius untuk merebut gelar pertama NBL season ini. Untuk sementara, Pelita Jaya masih belum terkalahkan dari 10 pertandingan mereka, dan mereka sudah pernah mengalahkan semua tim yang berlaga di NBL. Di Bandung kemarin, Pelita Jaya berhasil menekuk tuan rumah Garuda Bandung 78-74, Bimasakti Malang 68-52, Muba IM 82-61, Aspac Jakarta 63-59, dan terakhir Cita Satria 88-52.

Tampil dengan seluruh 16 pemain untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, Pelita Jaya Esia terlihat sangat solid. Bench mereka sangat "deep", dengan banyak pilihan senjata yang bisa digunakan coach Rastafari untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Tengok saja Ary Chandra yang sementara ini menjadi pencetak angka paling banyak untuk PJE dengan 109 points (10.9 ppg). Jika coach Rastafari menurunkan duet Kelly dan Dimas pada posisi 1 dan 2, Ary Chandra selalu menjadi pemain yang masuk dari bench dan selalu konsisten mencetak angka bagi Pelita Jaya. Back up point guard Joullius juga sangat andil dalam melakukan defense dimana dia bisa menintimidasi pemain-pemain lawan yang dijaganya.

Sekarang Pelita Jaya tidak hanya mengandalkan Andy Poedjakesuma untuk selalu menjadi leading scorer bagi mereka. Dari 5 pertandingan di Bandung kemarin, Andy Poedjakesuma, Indrawan, Dimas Aryo, Ary Chandra, dan Harris Sogirin menjadi pencetak angka terbanyak dalam 5 game yang berbeda bagi PJE. Ini menandakan bahwa dalam setiap game PJE, mereka tidak hanya bergantung pada satu pemain untuk menjadi leading scorer dan masing- masing pemain mempunyai andil yang besar dalam menyumbang angka bagi tim ini.

Dimas Aryo Dewanto yang diambil dari Bimasakti Malang sebelum season ini, mulai menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rising star di basket nasional kita. Dimas menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE ketika mereka mengalahkan Muba IM dan Aspac Jakarta. Malah, giginya dimas sempat rontok ketika melawan Muba IM di babak pertama, namun hal itu justru membuatnya semakin "panas" di babak kedua dan akhirnya dia mengemas 26 angka bagi PJE. Begitu juga ketika melawan Aspac Jakarta, Dimas benar- benar menjadi "go to guy"nya PJE karena hanya dia yang mampu melakukan drive-drive melawan size Aspac yang memang lebih besar di area under the basket. Lompatan dan kecepatannya memang bakat alami yang membuat pemain ini indah untuk ditonton. Secara keseluruhan sampai seri ke II, Dimas sementara ini menjadi pencetak angka kedua terbanyak bagi PJE dengan 108 angka (10.8 ppg).

Sosok Romy Chandra sebagai kapten tim ini pun mulai terlihat sangat penting andilnya. Memang dia bukan scorer seperti Romy Chandra yang dulu, namun pengalaman dan leadershipnya sangat terasa ketika ia berada di dalam tim PJE yang rata- rata pemainnya belum pernah juara liga professional. Mental tim ini pun semakin solid di bawah pimpinan Romy. Lihat saja ketika mereka tertinggal 12 angka pada kuarter ketiga melawan Garuda. Dengan segala ketenangan dan percaya diri mereka, PJE mampu mengejar di kuarter keempat dan membawa pertandingan ke double overtime. Satu lagi adalah ketika mereka down 3-18 di kuarter pertama melawan Aspac. Di bawah pimpinan Indrawan Ponsianus yang mencetak 17 angka malam itu, lagi-lagi PJE bisa mengejar dan membalikan keadaan menjadi sebuah kemanangan bagi mereka. Ini semua tidak akan terjadi pada musim lalu dimana mental PJE waktu itu masih belum kuat dan stabil.

Dengan rekor belum terkalahkan 10-0 sementara ini, PJE pantas untuk ditakuti musim ini. Kesan mengintimidasi ketika PJE turun ke lapangan pun sekarang sudah sangat terasa. Beda halnya dengan musim lalu dimana tim PJE ini sendiri yang merasa terintimidasi ketika mereka bertemu tim-tim lain yang lebih besar. Sekarang, pantas kalau tim-tim lain merasa bahwa pertandingan melawan PJE merupakan suatu pertandingan yang akan sangat berat bagi mereka. Namun tim PJE ini sendiri juga tidak boleh besar kepala mengingat perjalanan menuju juara masihlah sangat jauh. Masih ada 3 seri yang harus dilewati dan championship seri dimana pada vase itu tidak boleh ada kata kalah. Jadi alangkah baiknya jika tim ini tetap fokus satu-persatu di game-game berikutnya, karena sekarang semua tim mengincar untuk mengalahkan Pelita Jaya untuk pertama kalinya musim ini di beberapa game kedepan. Maju terus Pelita Jaya Esia!!

Saturday, November 20, 2010

Pelita Jaya Esia masih belum terkalahkan

Bandung, 21 November 2010

Pelita Jaya Esia berhasil meneruskan rekor tidak terkalahkan mereka di laga perdana seri II NBL 2010-2011 Bandung setelah mengalahkan tim tuan rumah Garuda Flexi dengan skor akhir 78-74. Pertandingan yang berlangsung ketat dan seru ini harus diakhiri dengan dua kali babak overtime setelah kedua tim bermain sama kuat selama 40 menit pertandingan.

Kedua tim sama-sama bermain keras dan ketat dalam melakukan defense. Pada kuarter pertama, kedua tim sering sekali melakukan banyak turnover. Garuda Flexi Bandung unggul tipis di akhir quarter pertama dengan skor 14-12.

Di awal quarter kedua, Garuda meningkatkan tempo permainan mereka yang membuat defense Pelita Jaya sering terlihat collapse. Di sisi offense, Pelita Jaya sering melakukan turnover yang membuat Garuda unggul 29-28 sampai akhir quarter kedua. Foul trouble bagi Indrawan Ponsianus pun menjadi problem bagi Pelita Jaya pada quarter ini.

Dukungan penuh supporter Garuda terlihat ketika mereka memberikan semangat bagi timnya di quartter ketiga. Garuda tampil penuh percaya diri baik dalam offense maupun defense. Garuda sempat unggul jauh 44-32 pada quarter ini. Pelita Jaya nampak terlihat tidak berdaya pada quarter ketiga ini dan hanya berhasil mencetak 10 angka. Sampai akhir quarter ketiga, Pelita Jaya masih tertinggal 38-49.

Warna pertandingan berubah pada quarter keempat ketika Pelita Jaya tiba-tiba mendapatkan api pada permainan offense mereka. Dipimpin oleh Andy Batam yang mencetak 29 angka pada pertandingan ini, Pelita Jaya berhasil kembali dari ketinggalannya dan menyamakan kedudukan 58-58 sampai akhir quarter keempat. Hasilnya, babak overtime pun harus dilakukan kedua tim untuk mencari pemenangnya. Problem dihadapi tim Pelita Jaya karena Indrawan Ponsianus dan Romy Chandra sudah terkena foul out pada quarter keempat ini.

Fisik kedua tim sangat diuji ketika babak overtime berlangsung. Saling tukar menukar basket antara kedua tim terjadi pada 5 menit overtime pertama. Hasil imbang pun masih terjadi sampai akhir overtime pertama ketika Ary Chandra gagal melesakkan bola ketika pertandingan tinggal berlangsung 3 detik. Hasil akhir overtime pertama adalah 67-67.

Pertandingan masih berlangsung ketat pada babak overtime kedua dimana kedua tim lagi-lagi saling tukar menukar basket. Garuda sempat unggul 6 angka sampai 1:40 menit pada overtime kedua ini. Namun, 2 kali three point play yang dilakukan oleh Kelly Purwanto dan Fidyandini menyelamatkan nyawa Pelita Jaya Esia sebelum ditutup oleh steal Ary Chandra yang menjadikan kedudukan 78-74 bagi Pelita Jaya Esia. Usaha Garuda Flexi di akhir 30 detik pertandingan pun gagal dieksekusi mereka sehingga Pelita Jaya memenangkan pertandingan yang diberi label "laga terbaik dalam sejarah" pada situs NBL Indonesia ini.

Andy Batam menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE dengan 29 angka, diikuti oleh Fidyandini yang mencetak double-double dengan 18 angka dan 12 rebounds. Kelly Purwanto juga tampil gemilang dengan 12 angka 9 assists dan 7 steals.

Dengan kemanangan tersebut, rekor Pelita Jaya sementara ini masih tidak terkalahkan dari 7 kali pertandingan mereka di NBL 2010-2011. Hari ini, Pelita Jaya akan bertanding melawan Bimasakti Malang pukul 20.00 di GOR C-tra Arena, Bandung. Semoga saja mereka bisa menampilkan permainan gemilang mereka seperti melawan Garuda Flexi kemarin. Maju terus Pelita Jaya Esia!!

Wednesday, November 10, 2010

Pelita Jaya dan Esia mempererat hubungan kerjasama mereka


Jakarta, 11 November 2010

Hari Rabu, 10 November 2010 kemarin, manajemen Pelita Jaya Esia berkunjung ke kantor pusat Bakrie Telecom untuk menandatangani kerjasama antara kedua belah pihak. Bentuk kerjasama mereka tidak lain adalah saling bertukar benefit demi memajukan kerjasama yang telah terjalin selama 2 tahun belakangan ini.

Ketua umum PJE, Bpk. Andiko Purnomo, secara langsung hadir di kantor tersebut untuk menandatangani perjanjian kerjasama mereka. Hadir pula disitu ketua direktur marketing Esia, Bpk. Amdoni yang ditemani oleh beberapa staffnya.

Bpk. Amdoni menyerahkan 32 HP Esia Online kepada pihak manajemen PJE yang akan digunakan oleh para pemain serta staff PJE itu sendiri. Bpk. Andiko juga meminta kepada pihak Esia untuk menaruh banner di beberapa kota besar yang akan dihadiri PJE pada seri-seri NBL mendatang seperti Bandung, Solo, dan Jakarta.

Semoga saja bentuk kerjasama ini kedepannya akan terus menguntungkan kedua belah pihak, karena image Esia beberapa tahun belakangan ini sudah menempel lekat dengan kostum hijau Pelita Jaya.