Hari Selasa 14 Juni kemarin, Pelatnas basket putra Indonesia kembali melakukan scrimmage game untuk mempersiapkan diri mereka menjelang SEABA Championship pekan depan. Mario Wuysang dkk. berhasil mengalahkan IM MUBA Sumsel dengan skor akhir 88-53. Meski terus menang dalam berbagai uji coba melawan tim-tim lokal 2 minggu terakhir ini, penampilan Pelatnas masih sedikit dibawah par mereka.
Masih sering terlihat salah passing, atau adanya kesan terburu-buru dalam mengeksekusi pola serang yang sudah diramu coaching staff Pelatnas. Masinh banyak turnover yang harus diminimalisasikan untuk mbersiap menghadapi Filipin yang memiliki defense jauh lebih ketat. Hal ini mungkin terjadi karena Pelatnas terbawa tempo permainan MUBA yang sebenarnya kemarin tampil lumayan bagus. MUBA sempat mengimbangi Pelatnas sampai akhir kuarter pertama yang berkesudahan 20-19 untuk Pelatnas.
Hal tersebut diakui oleh asisten manajer Ronald Simanjutak seusai pertandingan. "Mustinya Pelatnas jangan kebawa gaya dan tempo permainan mereka. Mustinya mereka maintain gaya permainan mereka sendiri mulai dari pertama sampai kuarter keempat", ujar Ronald.
Pada pertandingan kemarin, coach Rastafari mencoba berbagai pola dan susunan pemain dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan. Kemarin Pelatnas menurunkan Xaverius Prawiro, Mario Wuysang, Amin Prihantono, Ponsianus Indrawan, dan Rony Gunawan sebagai starting V mereka. Nampaknya Xaverius Prawiro lebih dipilih oleh coach Rastafari untuk mengimbangi gaya permainan muda yang cepat. Biasanya, jika Pelatnas ingin memainkan tempo yang lebih lamban, coaching staff lebih suka memasang Andy Poedjakesuma karena memiliki postur yang lebih besar dibandingkan Xaverius.
Dimas Aryo Dewanto juga sering dicoba oleh coaching staff untuk menjadi point guard Pelatnas. Kecepatan dan defense Dimas memang sangat bagus dan berguna untuk seorang point guard, namun visi dan ketenangan dia saat melakukan offense sebagai point guard kurang begitu bagus. Dimas bukanlah seorang point guard murni yang memiliki dribble alami seperti Mario ataupun Faisal. Dimas mungkin lebih berguna jika ia dijadikan swingman atau shooting guard yang suka melakukan tusukan-tusukan kedalam pertahanan lawan.
Center Fidyandini pun masih terlihat lembek dan kurang percaya diri jika berada di daerah post area. Ia terkesan terburu-buru dalam melakukan offense dan kurang konsentrasi dalam melakukan defense. Hal-hal inilah yang masih harus dibenahi coaching staff menjelang SEABA yang dimulai hari Kamis minggu depan.
Pelatnas masih akan melakukan pertandingan uji coba melawan Garuda hari Kamis besok dan juga Pelita Jaya Esia hari Senin mendatang. Untuk waktu dan tempat pertandingan, follow terus blog ini dan twitter Pelatnas di @PelatnasBasket.
No comments:
Post a Comment