Friday, January 6, 2012
Tantangan Besar Pelita Jaya Esia di Pertandingan Perdana Mereka di NBL 2011-2012 Seri II Solo
Pelita Jaya Esia (PJE) telah tiba di kota Solo siang ini untuk mempersiapkan diri mereka dalam menghadapi NBL Indonesia Seri II Solo yang akan dimulai tanggal 7 Januari besok. Di pertandingan pertamanya, Pelita Jaya akan langsung menemui lawan sulit yaitu Satria Muda Britama yang belum terkalahkan sampai hari ini.
Meski masih menduduki peringkat satu klasemen sementara NBL 2011-2012, PJE sudah sekali menelan kekalahan ketika bertanding melawan Aspac pada pertandingan perdana mereka di Seri I, Bandung bulan lalu. Sementara Satria Muda Britama berhasil menyapu bersih lawan-lawan mereka di Seri I kemarin dan hanya tertinggal 1 angka dari PJE. PJE unggul jumlah pertandingan dengan rekor 5-1 (11 angka) sementara Satria Muda di posisi kedua dengan rekor 5-0 (10 angka).
Pertemuan kedua tim di NBL Regular Season musim lalu memang dimenangkan oleh PJE dengan rekor 2-1, namun pada akhirnya Satria Mudalah yang berhasil menjadi juara NBL di Championship Series musim lalu. Ditinggal Rony Gunawan dan Amin Prihantono yang memperkuat tim Indonesia Warriors (ABL) tidak melemahkan tim berwarna biru tua tersebut.
Hal yang harus diperhatikan PJE untuk pertandingan besok adalah bagaimana cara mengoptimalkan rebounding mereka untuk melawan para big man SMB. Dengan rata-rata tinggi badan 190 cm, tim SMB adalah tim dengan pasukan yang bisa dibilang tertinggi di NBL musim ini. PJE harus bisa mencari cara untuk menguasai rebound mereka karena SMB sementara ini berada di peringkat pertama dalam hal rebounding dengan 53.6 rpg (rebound per game), sementara PJE hanya 50.8 rpg. Baik Fidyan Dini maupun Ponsianus Indrawan harus rajin melakukan 'box-out" terutama terhadap Galank Gunawan yang menjadi peraih rebounder terbanyak sementara ini dengan (12.6 rpg) dan juga Dodo (10.2 rpg).
PJE juga harus bisa menghentikan pola permainan "pick and roll" yang menjadi ciri khas permainan SMB. Hilangnya Amin Prihantono memang mengurangi ancaman tembakan tiga angka dari tim SMB, namun bukan berarti mereka tidak punya shooter-shooter handal lainnya. Tembakan para big man mereka seperti Dodo Sitepu dan Bonanza juga sangat berbahaya dari jarak jauh.
Kunci bagi PJE sendiri adalah mengoptimalkan serangkan fastbreak yang memang menjadi salah satu andalan tim ini. Kelly Purwanto ataupun Erick Sebayang harus bisa melihat kesempatan-kesempatan untuk melakukan serangan cepat ke dalam pertahanan SMB. PJE juga pasti akan berharap banyak dari shooter-shooter mereka seperti Ary Chandra, Andi Poedjakesuma, ataupun Yuliano Gandhi. Sementara ini PJE adalah tim yang mencoba tembakan tiga angka terbanyak dalam setiap gamenya dengan 29.8 percobaan per game. Jika saja mereka berhasil meraih 35% dari percobaan tembakan tiga angka mereka, PJE punya kesempatan yang bagus untuk memenangkan pertandingan ini.
Hal lain yang menjadi perhatian serius bagi PJE adalah tidak adanya point guard murni yang akan menjadi back up Kelly Purwanto pada pertandingan besok. Coaching staff PJE terpaksa harus menjadikan Erick Sebayang ataupun Dimas Aryo sebagai "emergency" point guard mereka. Ini adalah salah satu hal penting yang harus dipersiapkan coaching staff PJE untuk menghadapi pertandingan besok.
Bagaimana hasilnya? Kita nantikan saja BIG MATCH antara kedua tim ini yang akan berlangsung besok, Sabtu 7 Januari 2012 pkl 18.00 di Sritex Arena, Solo. #LETSGOPJE
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment