Thursday, July 1, 2010
Q&A with Samuel Kurniahu
Jakarta 1 Juli 2010 - Ketika gw mengikuti perjalanan tim Pelita Jaya ke kota Malang di ajang Bimasakti Cup 11-16 May 2010 kemarin, gw menyaksikan secara langsung gimana tim ini berubah cukup drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tampil tanpa 3 pemain utamanya yang menurut gw cukup penting, Kelly, Batam, dan Erick, anak-anak Pelita terlihat cukup ngotot untuk memenangkan turnamen tersebut. Malah mungkin dengan ketidakhadirannya ketiga pemain itu membuat anak-anak lain seperti Harris, Samuel, Julius dan Ary Chandra tampil mati-matian untuk Pelita Jaya, sekaligus membuktikan kemampuannya karena ini merupakan kesempatan mereka untuk mendapatkan minutes played yang banyak dari pelatih Kak Fari. Contohnya saja Ary Chandra yang menjadi MVP di pertandingan final melawan Satria Muda, selama turnamen ini dia menjadi salah satu tulang punggung tim sebagai pencetak angka terbanyak di setiap pertandingan Pelita Jaya.
Hustle baik offense maupun defense yang diperlihatkan anak-anak Pelita Jaya merupakan kunci Pelita Jaya di turnamen tersebut. Tim-tim kuat seperti Satria Muda, Garuda, dan CLS yang tampil dengan full team-nya saja terlihat kesulitan mendobrak pertahanan Pelita Jaya yang memang tampil kesetanan pada turnamen tersebut.
Samuel Kurniahu, MVP Pelita Jaya di pertandingan semifinal melawan CLS, menjadi salah satu sorotan utama buat gw di turnamen ini. Menurut gw, pemain yang cukup underrated ini merupakan salah satu kunci utama kesuksesan Pelita Jaya menjuarai Bimasakti Cup kemarin. Samuel yang mencetak rata-rata 7 points dan 4,1 rebounds pada turnamen itu, terlihat sangat rajin dan hustle dalam melakukan defense dan rebounding bagi timnya.
Pemain berusia 26 tahun ini memulai karirnya bersama Kalila (nama Pelita Jaya sebelum 2007)pada tahun 2006. Hal yang menarik dari pemain yang menggunakan no. punggung 16 ini menurut gw adalah sifatnya yang bisa dibilang pendiam baik di dalam maupun diluar lapangan. Tinggi badan power forward ini memang hanya 186 cm, namun sifat pantang menyerahnya dalam melakukan rebound membuat forward-forward lain yang lebih tinggi cukup kesulitan mengimbanginya.
Samuel menarik untuk gw bahas di artikel ini karena menurut gw hal-hal kecil seperti rebounding dan hustle defense yang dia lakukan di lapangan tanpa disadari menjadi penentunya kemenangan sebuah tim.
Berikut adalah sedikit interview gw lewat bbm (blackberry messenger) bersama Samuel yg pagi tadi katanya sedang melakukan fitness di dekat rumahnya di kawasan Sunter.
Cyrus: Gimana sih menurut lo hubungan internal antara para pemain Pelita Jaya?
Samuel: Hubungan kami sangat bagus.
Cyrus: Kalo hubungan dengan pihak manajemennya sendiri?
Samuel: Hubungan kita semua disini udah kaya keluarga sendiri.
Cyrus: Gw liat akhir-akhir ini gaya permainan lo semakin meningkat, terutama di Bimasakti Cup kemarin. Apakah lo ngerasa emang permainan lo semakin meningkat atau itu sebenernya gaya main lo dari dulu cuman gak pernah dapet kesempatan untuk ngebuktiinnya?
Samuel: Mungkin karena kemaren pas Bimasakti Cup, gw dikasih minutes played yang lumayan banyak, trus coaching staff juga percaya sama gw.. Itu aja sih.
Cyrus: Gw liat salah satu skill utama lo adalah rebounding. Melawan tim yang orang-orangnya lebih tinggi kaya ACT atau SM aja lo bisa dapet banyak rebound. Apa sih rahasia rebound lawan tim yang orang-orangnya lebih tinggi gitu?
Samuel: Gw cuman gak mau aja tim gw kalah. Dan gw selalu tanamin di pikiran gw kalau gw gak rebound berarti tim gw bakal kalah.
Cyrus: Apakah rebounding menjadi yang utama di gaya main elo, atau scoring tetap menjadi option pertama?
Samuel: Gw cuman ngelakuin job desk gw aja, kalau untuk urusan scoring semua pemain pasti pengen buat score, tapi basket kan olahraga tim bukan individual, semua udah ada tugasnya masing-masing.
Cyrus: Apakah PJ di season depan bisa lebih baik dari season kemaren? Bahkan menjadi juara?
Samuel: Kalau dengan materi pemain yang ada sekarang, kita bisa banget masuk top 4, tapi untuk juara kita liat aja siapa yang lebih siap, soalnya tim-tim lain pasti persiapannya juga lebih matang, dan mereka juga gak mau kalah lagi seperti di Malang kemarin. Sekarang tinggal gimana dari pemain PJnya aja, apakah kita mau mempertahankan apa yang udah kita raih di Bimasakti Cup kemarin atau tidak.
Cyrus: Gimana sih menurut lo basket Indonesia 5 tahun kedapan? Baik liga maupun tim nasionalnya sendiri?
Samuel: Basket di Indonesia kayaknya akan bagus, soalnya pembinaan dari bawah udah mulai banyak. Seperti di Batam, mereka sudah mulai kasih sekolah gratis untuk anak-anak yang mau berprestasi... Kalo buat tim nasional, harus ada regenerasi... Kasih kesempatan ke pemain-pemain muda (non pengalaman) supaya mereja bisa maju.
Cyrus: Apakah salah satu pemain non-pengalamannya itu elo?
Samuel: Haha... I hope so.
Cyrus: Ok, ini pertanyaan tambahan aja, siapa menurut lo pemain yang paling susah untuk dihadapi/dijaga di NBL?
Samuel: Romy Chandra
Cyrus: Kan sekarang udah jadi teammate, kalo lawan dari tim lain?
Samuel: Welly kali yah
Cyrus: Pemain NBA favorit?
Samuel: Kobe Bryant
Cyrus: Terima kasih Samuel atas waktunya.
Samuel: Terima kasih juga...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment