Hari Senin 30 Mei 2011 kemarin Pelatnas melakukan pertandingan try out terakhirnya di Perth, Australia. Kemarin Pelatnas berhadapan dengan salah satu tim lokal disana yaitu Lakeside Lightning. Pertandingan dimenangkan oleh tim Lakeside Lightning dengan skor akhir 101-68.
Meski demikian, Asisten Manajer Andiko Purnomo mengaku puas dengan penampilan tim Pelatnas di pertandingan kemarin. Dia menyatakan kalau permainan melawan Lakeside kemarin adalah yang terbaik selama mereka mengadakan try out di Asutralia. "Main kita paling bagus selama disini kemarin, tapi sayangnya musuhnya terlalu jago," ujar Diko.
Pak Diko juga mengungkapkan bahwa performa Pelatnas sangat berkembang sejak mereka berangkat ke Australia minggu lalu. "Defense kita terlihat lebih solid, namun fitness masih harus diperbaiki," tambah Diko.
Pelatnas memasuki latihan terakhirnya di Perth hari ini. Awal bulan Mei ini akan terjadi lagi pemotongan pemain dari 18 menjadi 15. Hasil evaluasi coaching staff selama di Australia akan sangat berperan dalam memilih 15 pemain terakhir Pelatnas yang akan memperkuat Indonesia di Sea Games XXVI mendatang. Siapa saja yang akan bertahan dalam 15 besar tim Merah Putih? Nantikan terus beritanya disini...
Monday, May 30, 2011
Sunday, May 29, 2011
Point Guard PJE #1 Joullius C. Iroth Retired dari Bola Basket
Jumat malam di mess Pelita Jaya Esia di kawasan Bendungan Hilir, seluruh pemain dan manajemen PJE mengadakan acara barbeque bersama dalam rangka farewell Joullius Iroth yang bulan ini retired dari olahraga bola basket. Mantan point guard PJE yang biasa menggunakan nomor punggung 1 ini akan kembali ke Surabaya untuk melanjutkan bisnis wirausahanya disana.
Joullius Iroth dikenal sebagai pemain yang mempunyai intensitas tinggi dalam bermain basket baik dalam offense maupun defense. Coach Rastafari sering memainkan Joullius ketika PJE membutuhkan seorang defender guna menghentikan superstar lawan. Offense Joullius juga tidak kalah dari point guard lainnya di NBL. Dia juga dikenal sebagai pemain yang suka melesakkan tembakan-tembakan jarak jauh dan melakukan drive-drive kedalam pertahanan lawan.
Kita ingat ketika Joullius berhasil membawa PJE meraih gelar Bimasakti Cup di awal tahun 2010 silam. Ketika itu PJE tampil tanpa point guard utama Kelly Purwanto, Andy Poedjakesuma, Erick Sebayang, dan Dimas Ayo belum bergabung bersama PJE. Peran Joullius sebagai point guard utama saat itu sangat besar dalam mengatur serangan PJE sehingga mereka berhasil menjuarai turnamen tersebut.
Pada NBL 2010-2011 kemarin, Joullius juga berperan sebagai back up point guard Kelly Purwanto dalam membawa PJE menjadi juara satu regular season dan juara 3 NBL Championship Series. Joullius mencetak rata-rata 4.7 rebounds selama 3 pertandingan di Championship Series 2011.
Pemain yang sudah bermain basket profesional selama 11 tahun ini mengungkapkan bahwa tim PJE sudah seperti rumah dan keluarga sendiri meskipun dia baru bergabung bersama PJE pada tahun 2007 lalu. "PJE gw anggep sebagai keluarga gw. Semua pemain dan manajemen menjadi bagian besar dari keluarga gw", ujar Joullius. Sebelum bergabung bersama Kalila (nama sebelum Pelita Jaya), Joullius bermain selama 7 tahun untuk CLS Surabaya. Namun karena sedikit konflik, Joullius memutuskan untuk bergabung bersama tim Kalila.
Joullius juga yakin kalau PJE di tahun-tahun kedepan pasti akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena dia merasa PJE selalu berkembang dari tahun ke tahun. "PJE tahun depan harus bisa juara, tetapi harus usaha dan total menjalani latihan dan membenahi semua yang kurang untuk bisa meraih target juara", kata Joullius. "Gak mudah mencapai target, team-team lain semua berusaha membenahi kekurangan, melengkapi semua kekuatan untuk season depan".
Joullius juga berjanji akan hadir di semua pertandingan PJE di NBL musim-musim berikutnya setiap dia ada kesempatan baik itu di Surabaya maupun di kota-kota lainnya. "Gw pasti akan all out nonton PJE, bukan cuman di Surabaya aja, selama gw bisa ke luar kota pasti gw bakal mendukung team kesayangan gw PJE", tambah Joullius.
Terakhir, ada sedikit pesan yang Joullius ingin sampaikan kepada para fans maupun kepada ex teammates Joul di PJE. Untuk para fans PJE, Joul berpesan,"Mau minta terima kasih dan maaf buat fans PJE dimanapun. Terima kasih untuk support dan doa selama ini". Sedangkan pesan untuk ex teammates PJE, "Buat temen-temen PJE, kerja keras dan usaha yang lebih...bermain dengan hati yang total dan loyal".
Rencana Joullius berikutnya adalah wirausaha pakaian olahraga di kota Surabaya. Selama ini Joullius dikenal sebagai orang yang gemar menjual barang-barang dan pakaian olahraga di antara para pemain PJE. Dia akan memulai bisnisnya di rumah kediamannya di Surabaya. Jika kamu penasaran dan ingin tau apa aja yang dijual Joullius, bisa hubungi 08563010168 untuk keterangan lebih lanjut.
Terima kasih Joullius atas dedikasinya kepada Pelita Jaya Esia selama 4 tahun ini. Semoga semuanya berjalan lancar dan bisnisnya terus berjalan maju :).
Joullius Iroth dikenal sebagai pemain yang mempunyai intensitas tinggi dalam bermain basket baik dalam offense maupun defense. Coach Rastafari sering memainkan Joullius ketika PJE membutuhkan seorang defender guna menghentikan superstar lawan. Offense Joullius juga tidak kalah dari point guard lainnya di NBL. Dia juga dikenal sebagai pemain yang suka melesakkan tembakan-tembakan jarak jauh dan melakukan drive-drive kedalam pertahanan lawan.
Kita ingat ketika Joullius berhasil membawa PJE meraih gelar Bimasakti Cup di awal tahun 2010 silam. Ketika itu PJE tampil tanpa point guard utama Kelly Purwanto, Andy Poedjakesuma, Erick Sebayang, dan Dimas Ayo belum bergabung bersama PJE. Peran Joullius sebagai point guard utama saat itu sangat besar dalam mengatur serangan PJE sehingga mereka berhasil menjuarai turnamen tersebut.
Pada NBL 2010-2011 kemarin, Joullius juga berperan sebagai back up point guard Kelly Purwanto dalam membawa PJE menjadi juara satu regular season dan juara 3 NBL Championship Series. Joullius mencetak rata-rata 4.7 rebounds selama 3 pertandingan di Championship Series 2011.
Pemain yang sudah bermain basket profesional selama 11 tahun ini mengungkapkan bahwa tim PJE sudah seperti rumah dan keluarga sendiri meskipun dia baru bergabung bersama PJE pada tahun 2007 lalu. "PJE gw anggep sebagai keluarga gw. Semua pemain dan manajemen menjadi bagian besar dari keluarga gw", ujar Joullius. Sebelum bergabung bersama Kalila (nama sebelum Pelita Jaya), Joullius bermain selama 7 tahun untuk CLS Surabaya. Namun karena sedikit konflik, Joullius memutuskan untuk bergabung bersama tim Kalila.
Joullius juga yakin kalau PJE di tahun-tahun kedepan pasti akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya karena dia merasa PJE selalu berkembang dari tahun ke tahun. "PJE tahun depan harus bisa juara, tetapi harus usaha dan total menjalani latihan dan membenahi semua yang kurang untuk bisa meraih target juara", kata Joullius. "Gak mudah mencapai target, team-team lain semua berusaha membenahi kekurangan, melengkapi semua kekuatan untuk season depan".
Joullius juga berjanji akan hadir di semua pertandingan PJE di NBL musim-musim berikutnya setiap dia ada kesempatan baik itu di Surabaya maupun di kota-kota lainnya. "Gw pasti akan all out nonton PJE, bukan cuman di Surabaya aja, selama gw bisa ke luar kota pasti gw bakal mendukung team kesayangan gw PJE", tambah Joullius.
Terakhir, ada sedikit pesan yang Joullius ingin sampaikan kepada para fans maupun kepada ex teammates Joul di PJE. Untuk para fans PJE, Joul berpesan,"Mau minta terima kasih dan maaf buat fans PJE dimanapun. Terima kasih untuk support dan doa selama ini". Sedangkan pesan untuk ex teammates PJE, "Buat temen-temen PJE, kerja keras dan usaha yang lebih...bermain dengan hati yang total dan loyal".
Rencana Joullius berikutnya adalah wirausaha pakaian olahraga di kota Surabaya. Selama ini Joullius dikenal sebagai orang yang gemar menjual barang-barang dan pakaian olahraga di antara para pemain PJE. Dia akan memulai bisnisnya di rumah kediamannya di Surabaya. Jika kamu penasaran dan ingin tau apa aja yang dijual Joullius, bisa hubungi 08563010168 untuk keterangan lebih lanjut.
Terima kasih Joullius atas dedikasinya kepada Pelita Jaya Esia selama 4 tahun ini. Semoga semuanya berjalan lancar dan bisnisnya terus berjalan maju :).
Wednesday, May 25, 2011
Laporan Hari Ketiga Pelatnas Basket di Perth
Pelatnas basket putra Indonesia telah memasuki hari ketiga latihan mereka di Perth, Asutralia. Pada hari Rabu kemarin, Pelatnas melakaukan 2 sesi latihan rutin yaitu pukul 9.30-11.30 serta 14.00-15.30.
Sore harinya mereka kembali melakukan try out game melawan Willeton Tigers yang merupakan salah satu tim di State Basketball League, Australia. Pertandingan berakhir dengan kemenangan untuk Willeton dengan skor 70-62.
Meskipun kalah, asisten manajer Andiko Purnomo mengatakan kalau permainan Pelatnas di game kedua ini lebih baik daripada try out pertama melawan Wanneroo sehari sebelumnya. "Mainnya anak-anak lebih bagus, kita masih mencari formula yang tepat untuk tim ini", ujar Andiko.
Memang pelatih Rastafari masih memutar roster Pelatnas untuk mecari formula yang tepat. Untuk game kemarin dia menurunkan starting V yang berbeda dari malam sebelumnya. Starting V Pelatnas kemarin adalah Faisal, Dimas Aryo, Christian Ronaldo, Ponsianus Indrawan, dan Amin Prihantono. "Pemain akan dirotasi terus karena akhir bulan ini akan disaring dari 18 pemain menjadi 15 pemain", tambah Andiko.
Hari ini Pelatnas kembali melakukan latihan rutin 2 sesi pagi dan sore. Ikuti terus updatenya disini.
Sore harinya mereka kembali melakukan try out game melawan Willeton Tigers yang merupakan salah satu tim di State Basketball League, Australia. Pertandingan berakhir dengan kemenangan untuk Willeton dengan skor 70-62.
Meskipun kalah, asisten manajer Andiko Purnomo mengatakan kalau permainan Pelatnas di game kedua ini lebih baik daripada try out pertama melawan Wanneroo sehari sebelumnya. "Mainnya anak-anak lebih bagus, kita masih mencari formula yang tepat untuk tim ini", ujar Andiko.
Memang pelatih Rastafari masih memutar roster Pelatnas untuk mecari formula yang tepat. Untuk game kemarin dia menurunkan starting V yang berbeda dari malam sebelumnya. Starting V Pelatnas kemarin adalah Faisal, Dimas Aryo, Christian Ronaldo, Ponsianus Indrawan, dan Amin Prihantono. "Pemain akan dirotasi terus karena akhir bulan ini akan disaring dari 18 pemain menjadi 15 pemain", tambah Andiko.
Hari ini Pelatnas kembali melakukan latihan rutin 2 sesi pagi dan sore. Ikuti terus updatenya disini.
Tuesday, May 24, 2011
Laporan Hari Kedua Pelatnas Basket di Perth, Australia
Pelatnas basket merah putih memasuki hari kedua latihan mereka di Perth, Australia. Sore kemarin, mereka mengakhiri session latihan mereka dengan melakukan try out game melawan Wanneroo Wolves, salah satu tim lokal yang ikut State Basketball League disana. Pertandingan berakhir dengan skor 81-77 untuk kemenangan Wanneroo. Pertandingan kemarin merupakan pertandingan resmi pertama bagi Pelatnas sejak dibentuknya tim ini bulan Maret kemarin.
Pada pertandingan tersebut, pelatih Rastafari menurunkan Mario Wuysang, Andy Poedjakesuma, Amin Prihantono, Ponsianus Indrawan, dan Rony Gunawan sebagai starting five tim Pelatnas. Pertandingan berjalan ketat dan Pelatnas sempat unggul di akhir kuarter pertama dengan skor 21-17. Menurut Andiko Purnomo (Asisten Manajer Pelatnas), Pelatnas sedang menembak bagus pada pertandingan kemarin, namun masih lemah dalam defense. "Field goal persentasi kita bagus yaitu 46%, tapi free throw dan defense kita masih kurang bagus", ujar Andiko.
Tim Pelatnas masih mencari "chemistry" diantara para pemainnya dan tim pelatih masih mecari ramuan yang pas untuk tim ini. Andy Poedjakesuma menjelaskan bahwa tim ini masih baru dan perlu waktu untuk menjadi solid. "Chemistry masih agak kurang, tapi maklum karena kemarin game resmi pertama kita", ujar Andy Batam.
Hari ini Pelatnas kembali melakukan 2 sesi latihan masing-masing pukul 9.30-11.30 dan pukul 14.00-15.30 di WA Basketball Stadium. Sore harinya Pelatnas akan kembali melakukan try out game melawan Willeton Tigers yang juga merupakan tim lokal yang mengikuti State Basketball League disana.
Pada pertandingan tersebut, pelatih Rastafari menurunkan Mario Wuysang, Andy Poedjakesuma, Amin Prihantono, Ponsianus Indrawan, dan Rony Gunawan sebagai starting five tim Pelatnas. Pertandingan berjalan ketat dan Pelatnas sempat unggul di akhir kuarter pertama dengan skor 21-17. Menurut Andiko Purnomo (Asisten Manajer Pelatnas), Pelatnas sedang menembak bagus pada pertandingan kemarin, namun masih lemah dalam defense. "Field goal persentasi kita bagus yaitu 46%, tapi free throw dan defense kita masih kurang bagus", ujar Andiko.
Tim Pelatnas masih mencari "chemistry" diantara para pemainnya dan tim pelatih masih mecari ramuan yang pas untuk tim ini. Andy Poedjakesuma menjelaskan bahwa tim ini masih baru dan perlu waktu untuk menjadi solid. "Chemistry masih agak kurang, tapi maklum karena kemarin game resmi pertama kita", ujar Andy Batam.
Hari ini Pelatnas kembali melakukan 2 sesi latihan masing-masing pukul 9.30-11.30 dan pukul 14.00-15.30 di WA Basketball Stadium. Sore harinya Pelatnas akan kembali melakukan try out game melawan Willeton Tigers yang juga merupakan tim lokal yang mengikuti State Basketball League disana.
Monday, May 23, 2011
Program Latihan Pelatnas berlanjut ke Perth
Hari Minggu 22 Meu kemarin, para pemain Pelatnas berangkat ke Perth, Australia, untuk melanjutkan program latihan mereka bersama WBA (World Basketball Academy). Seperti pada bulan Maret yang lalu, Pelatnas akan menjalani latihan bersama beberapa pelatih asing guna mempersiapkan diri mereka menjelang SEA Games bulan November mendatang.
Mereka akan berada di Perth selama 10 hari dan akan menjalankan beberapa pertandingan try out sebanyak 3 kali melawan tim lokal di Perth. Dalam perjalanannya, Pelatnas didampingi oleh asisten manajer Andiko Purnomo dan juga Ronald Simanjuntak. Untuk info tentang latihan mereka dan seluruh try out gamenya, ikuti terus blog ini dan juga twitter Pelatnas di @PelatnasBaske dan @nblindonesia .
Berikut adalah foto-foto pada hari pertama latihan Pelatnas di Perth:
Mereka akan berada di Perth selama 10 hari dan akan menjalankan beberapa pertandingan try out sebanyak 3 kali melawan tim lokal di Perth. Dalam perjalanannya, Pelatnas didampingi oleh asisten manajer Andiko Purnomo dan juga Ronald Simanjuntak. Untuk info tentang latihan mereka dan seluruh try out gamenya, ikuti terus blog ini dan juga twitter Pelatnas di @PelatnasBaske dan @nblindonesia .
Berikut adalah foto-foto pada hari pertama latihan Pelatnas di Perth:
Wednesday, May 18, 2011
9th SEABA CHAMPIONSHIP FOR MEN 23-26 Juni 2011 di Britama Arena, Jakarta
Mulai tanggal 23 Juni mendatang, Jakarta akan menjadi tuan rumah kejuaraan SEABA Championship yang akan diikuti oleh 4 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Kejuaraan ini akan berlangsung selama 4 hari termasuk final game yang akan berlangsung hari Minggu, 26 Juni 2011. Seluruh pertandingan akan berlangsung di Britama Arena, Kelapa Gading. Berikut adalah jadwal lengkap 9th SEABA Championship:
23 Juni 2011 16.00 Malaysia vs. Philippines
18.00 Opening Ceremony
19.00 Indonesia vs. Singapore
24 Juni 2011 16.00 Singapore vs. Malaysia
18.00 Philippines vs. Indonesia
25 Juni 2011 16.00 Singapore vs. Philippines
18.00 Indonesia vs. Malaysia
26 Juni 2011 18.00 FINAL Game
Kejuaraan ini akan sangat berarti bagi Indonesia mengingat persiapan Pelatnas basket menuju SEA Games 2011 yang akan berlangsung bulan November mendatang. Semoga saja tim kita mampu meraih hasil yang terbaik guna meningkatkan kepercayaan diri mereka di SEA Games nanti.
23 Juni 2011 16.00 Malaysia vs. Philippines
18.00 Opening Ceremony
19.00 Indonesia vs. Singapore
24 Juni 2011 16.00 Singapore vs. Malaysia
18.00 Philippines vs. Indonesia
25 Juni 2011 16.00 Singapore vs. Philippines
18.00 Indonesia vs. Malaysia
26 Juni 2011 18.00 FINAL Game
Kejuaraan ini akan sangat berarti bagi Indonesia mengingat persiapan Pelatnas basket menuju SEA Games 2011 yang akan berlangsung bulan November mendatang. Semoga saja tim kita mampu meraih hasil yang terbaik guna meningkatkan kepercayaan diri mereka di SEA Games nanti.
Sunday, May 15, 2011
Recap NBA Indonesia Development Camp 2011
NBA IDC Camp 2011 digelar tanggal 9-12 Mei kemarin. 18 pemain Pelatnas yang dipersiapkan untuk membela Indonesia di Sea Games XXVI dilatih secara intense di STC Senayan selama 4 hari. Program IDC ini memang dipersiapkan oleh Manajer Syailendra Bakrie guna memajukan skill dan teknik para pemain Indonesia guna meraih hasil terbaik di Sea Games mendatang.
Ron Harper, yang menjadi bintang tamu di IDC kemaren, mendapat sambutan yang hangat baik dari manajemen, para pemain, dan juga seluruh pengunjung yang datang menyaksikan IDC 2011. Disitu juga hadir Jama dan Eric Hughes (Assistant coach Toronto Raptors) sebagai pelatih yang diutus NBA untuk mengajar para pemain Pelatnas.
Pelatihan yang diberikan Eric dan Jama memang sangat detail dan menarik. Terlihat sekali level mereka melatih memang sangat jauh lebih bagus dibandingkan level kita di Asia. Suara Eric yang menggelegar saat melatih sangat membantu para pemain meskipun dia menggunakan bahasa Inggris. Oki Tamtelahitu (Salah satu pelatih lokal di IDC) mengatakan kalau pelatihan yang diberikan mereka memang sangat bagus dan menarik untuk diperhatikan. "Mereka memang beda. Level mereka sangat jauh dibandingkan para pelatih lokal kita. Semua yang mereka latih dilakukan secara simple dan padat", ujarnya.
Para pelatih Pelatnas pun mendapatkan berbagai ilmu baru dari IDC 2011 kemarin. Eric dan Jama menunjukkan bagaimana cara melakukan latihan transisi defense dan offense secara simple dan efisien. Mereka juga memperagakan gimana cara melatih full court press defense yang rapat dan sempurna. Semua program pelatihan yang dikemas sedemikian rupa oleh NBA sangat menarik dan membuat semua orang sadar bahwa level mereka memang yang terbaik di dunia.
Pada IDC kemaren NBA juga sekaligus menggelar program rutin mereka yaitu NBA Cares. Pada program ini, NBA mengundang 18 anak yatim piatu dari panti asuhan Griya Asih untuk ikut serta dalam latihan Pelatnas pada hari Rabu kemarin. Ke 18 anak yatim piatu tersebut terlihat senang dengan apa yang diajarkan Jama kepada mereka. Selain itu, Ron Harper juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rumah Sakit Dharmais guna menjenguk anak-anak kecil yang dirawat disana sekaligus membagikan hadiah kepada mereka. Program-program sosial seperti inilah yang memang sengaja dilakukan NBA untuk menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli pada basket tetapi juga pada kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Di hari terakhir IDC 2011 kemarin, camp ditutup dengan Championship games yang diikuti oleh seluruh pemain Pelatnas. Pelatnas dibagi menjadi 2 tim yaitu tim merah yang dilatih oleh Ron Harper dan tim putih yang dilatih oleh Eric Hughes. Tim Putih keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 82-68. Dimas Aryo yang menjadi point guard tim putih mengakui kalau Eric Hughes lah yang menjadi peranan penting bagi kemenangan tim putih. "Strateginya Eric benar-benar dahsyat. Pola permainannya sangat bagus dan mudah untuk dimengerti", ujar Dimas.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, NBA IDC selalu menyerahkan 2 penghargaan bagi semua campers yang ikut serta didalamnya. Penghargaan MIP (Most Improved Player) diberikan kepada Ponsianus Indrawan (Pelita Jaya Esia) dan penghargaan MVP (Most Valuable Player) diberikan kepada Cristian Ronaldo Sitepu (Satria Muda).
Menpora Andi Mallarangeng juga menyempatkan diri untuk datang pada IDC 2011 kemarin. Pak Andi mengakui kalau dia merupakan salah satu fans berat Ron Harper ketika ia masih membela Chicago Bulls.
NBA IDC 2011 kemarin terlihat cukuyp sukses baik dari segi penyelenggaraan maupun segi kepelatihannya. Banayk sekali ilmu yang bisa diambil dari IDC kemarin terutama bagi ke-18 pemain Pelatnas yang mengikutinya. Mereka mengakui kalau mereka sangat puas mendapatkan kesempatan berlatih bersama NBA. Selanjutnya Pelatnas akan berangkat ke Australia tanggal 22-31 Mei mendatang untuk mengikuti program WBA di Perth. Semoga persiapan yang terus-menerus dilakukan oleh Pelatnas basket Indonesia ini membuahkan hasil yang maksimal di Sea Games bulan November mendatang. Maju terus basket Indonesia!!
Ron Harper, yang menjadi bintang tamu di IDC kemaren, mendapat sambutan yang hangat baik dari manajemen, para pemain, dan juga seluruh pengunjung yang datang menyaksikan IDC 2011. Disitu juga hadir Jama dan Eric Hughes (Assistant coach Toronto Raptors) sebagai pelatih yang diutus NBA untuk mengajar para pemain Pelatnas.
Pelatihan yang diberikan Eric dan Jama memang sangat detail dan menarik. Terlihat sekali level mereka melatih memang sangat jauh lebih bagus dibandingkan level kita di Asia. Suara Eric yang menggelegar saat melatih sangat membantu para pemain meskipun dia menggunakan bahasa Inggris. Oki Tamtelahitu (Salah satu pelatih lokal di IDC) mengatakan kalau pelatihan yang diberikan mereka memang sangat bagus dan menarik untuk diperhatikan. "Mereka memang beda. Level mereka sangat jauh dibandingkan para pelatih lokal kita. Semua yang mereka latih dilakukan secara simple dan padat", ujarnya.
Para pelatih Pelatnas pun mendapatkan berbagai ilmu baru dari IDC 2011 kemarin. Eric dan Jama menunjukkan bagaimana cara melakukan latihan transisi defense dan offense secara simple dan efisien. Mereka juga memperagakan gimana cara melatih full court press defense yang rapat dan sempurna. Semua program pelatihan yang dikemas sedemikian rupa oleh NBA sangat menarik dan membuat semua orang sadar bahwa level mereka memang yang terbaik di dunia.
Pada IDC kemaren NBA juga sekaligus menggelar program rutin mereka yaitu NBA Cares. Pada program ini, NBA mengundang 18 anak yatim piatu dari panti asuhan Griya Asih untuk ikut serta dalam latihan Pelatnas pada hari Rabu kemarin. Ke 18 anak yatim piatu tersebut terlihat senang dengan apa yang diajarkan Jama kepada mereka. Selain itu, Ron Harper juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Rumah Sakit Dharmais guna menjenguk anak-anak kecil yang dirawat disana sekaligus membagikan hadiah kepada mereka. Program-program sosial seperti inilah yang memang sengaja dilakukan NBA untuk menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli pada basket tetapi juga pada kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Di hari terakhir IDC 2011 kemarin, camp ditutup dengan Championship games yang diikuti oleh seluruh pemain Pelatnas. Pelatnas dibagi menjadi 2 tim yaitu tim merah yang dilatih oleh Ron Harper dan tim putih yang dilatih oleh Eric Hughes. Tim Putih keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 82-68. Dimas Aryo yang menjadi point guard tim putih mengakui kalau Eric Hughes lah yang menjadi peranan penting bagi kemenangan tim putih. "Strateginya Eric benar-benar dahsyat. Pola permainannya sangat bagus dan mudah untuk dimengerti", ujar Dimas.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, NBA IDC selalu menyerahkan 2 penghargaan bagi semua campers yang ikut serta didalamnya. Penghargaan MIP (Most Improved Player) diberikan kepada Ponsianus Indrawan (Pelita Jaya Esia) dan penghargaan MVP (Most Valuable Player) diberikan kepada Cristian Ronaldo Sitepu (Satria Muda).
Menpora Andi Mallarangeng juga menyempatkan diri untuk datang pada IDC 2011 kemarin. Pak Andi mengakui kalau dia merupakan salah satu fans berat Ron Harper ketika ia masih membela Chicago Bulls.
NBA IDC 2011 kemarin terlihat cukuyp sukses baik dari segi penyelenggaraan maupun segi kepelatihannya. Banayk sekali ilmu yang bisa diambil dari IDC kemarin terutama bagi ke-18 pemain Pelatnas yang mengikutinya. Mereka mengakui kalau mereka sangat puas mendapatkan kesempatan berlatih bersama NBA. Selanjutnya Pelatnas akan berangkat ke Australia tanggal 22-31 Mei mendatang untuk mengikuti program WBA di Perth. Semoga persiapan yang terus-menerus dilakukan oleh Pelatnas basket Indonesia ini membuahkan hasil yang maksimal di Sea Games bulan November mendatang. Maju terus basket Indonesia!!
Thursday, May 5, 2011
Para Pemain Pelatnas Akan Menimba Ilmu Dari NBA Mulai 9-12 Mei
NBA Indonesia Development Camp (IDC) hadir kembali di tanah air kita. Setelah tahun lalu berhasil diadakan di Bandung untuk melatih para pemain muda NBL, kini NBA datang ke Indonesia dengan misi mengembangkan tim Pelatnas basket putra Indonesia yang akan berlaga di Sea Games XXVI bulan November mendatang. IDC 2011 akan berlangsung mulai tanggal 9 sampai 12 Mei 2011 di Hall STC Senayan Jakarta lantai 6.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, NBA kali ini juga akan mendatangkan beberapa pelatih mereka beserta seorang pelatih yang aktif di NBA dan seorang legenda NBA. Legenda yang datang ke IDC 2011 ini adalah Ron Harper (juara NBA 5 kali) yang terkenal ketika ia membela Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers. Asisten pelatih Toronto Raptors yaitu Eric Hughes juga akan datang ke Jakarta untuk memandu para pemain Pelatnas berlatih.
IDC 2011 ini merupakan salah satu program yang dipersiapkan oleh Manajer Syailendra Bakrie guna persiapan tim nasional Indonesia di Sea Games mendatang. Kita ingat dimana bulan April kemarin Pelatnas mulai berlatih bersama World Basketball Academy(WBA) sampai bulan Oktober mendatang. Dengan demikian, Pelatnas basket putra Indonesia akan mendapatkan 2 ilmu berharga dari 2 benua yang sangat kuat dengan olahraga bola basket (Australia dan Amerika).
Pada IDC 2011 besok, beberapa program telah dipersiapkan NBA untuk meningkatkan skill dan mutu permainan anak-anak Pelatnas. Berikut adalah sedikit rincian program yang akan mereka laksanakan:
Senin 9 Mei: Footwork Lines, Offensive Stations (Shooting, Creative finish), Defensive stations (Shell, transition scramble), offensive transition break, offensive set, half court defense, shooting drill, scrimmage 5 v 5.
Selasa 10 Mei: Passing, ball handling, 1 on 1 wing catch, 3 on 3 tournament, 5 ball weave shooting, offensive set, half court defense, scrimmage 5 v 5.
Rabu 11 Mei: Transition offense, shooting, passing, rebounding, end outs&side outs, scrimmage 5 v 5.
Kamis 12 Mei: 5 ball weave shooting, 2-2-1 3/4 court press, 3 on 3 tournament, mass defense.
Seperti pada IDC sebelumnya, IDC kali ini juga akan memberikan penghargaan MVP kepada salah satu pemain yang dianggap terbaik selama mengikuti camp. NBA juga akan mengadakan acara rutin mereka yaitu NBA Cares activity dimana mereka akan mengunjungi salah satu panti sosial yang berada di Jakarta untuk berbagi kasih bersama mereka.
Untuk mengikuti proses perkembangan selama camp, nantikan update berikutnya di blog ini atau ikuti twitter @PelatnasBasket.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, NBA kali ini juga akan mendatangkan beberapa pelatih mereka beserta seorang pelatih yang aktif di NBA dan seorang legenda NBA. Legenda yang datang ke IDC 2011 ini adalah Ron Harper (juara NBA 5 kali) yang terkenal ketika ia membela Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers. Asisten pelatih Toronto Raptors yaitu Eric Hughes juga akan datang ke Jakarta untuk memandu para pemain Pelatnas berlatih.
IDC 2011 ini merupakan salah satu program yang dipersiapkan oleh Manajer Syailendra Bakrie guna persiapan tim nasional Indonesia di Sea Games mendatang. Kita ingat dimana bulan April kemarin Pelatnas mulai berlatih bersama World Basketball Academy(WBA) sampai bulan Oktober mendatang. Dengan demikian, Pelatnas basket putra Indonesia akan mendapatkan 2 ilmu berharga dari 2 benua yang sangat kuat dengan olahraga bola basket (Australia dan Amerika).
Pada IDC 2011 besok, beberapa program telah dipersiapkan NBA untuk meningkatkan skill dan mutu permainan anak-anak Pelatnas. Berikut adalah sedikit rincian program yang akan mereka laksanakan:
Senin 9 Mei: Footwork Lines, Offensive Stations (Shooting, Creative finish), Defensive stations (Shell, transition scramble), offensive transition break, offensive set, half court defense, shooting drill, scrimmage 5 v 5.
Selasa 10 Mei: Passing, ball handling, 1 on 1 wing catch, 3 on 3 tournament, 5 ball weave shooting, offensive set, half court defense, scrimmage 5 v 5.
Rabu 11 Mei: Transition offense, shooting, passing, rebounding, end outs&side outs, scrimmage 5 v 5.
Kamis 12 Mei: 5 ball weave shooting, 2-2-1 3/4 court press, 3 on 3 tournament, mass defense.
Seperti pada IDC sebelumnya, IDC kali ini juga akan memberikan penghargaan MVP kepada salah satu pemain yang dianggap terbaik selama mengikuti camp. NBA juga akan mengadakan acara rutin mereka yaitu NBA Cares activity dimana mereka akan mengunjungi salah satu panti sosial yang berada di Jakarta untuk berbagi kasih bersama mereka.
Untuk mengikuti proses perkembangan selama camp, nantikan update berikutnya di blog ini atau ikuti twitter @PelatnasBasket.
Monday, May 2, 2011
Pelatnas Basket putra Indonesia menyisakan 18 pemain
Jakarta 3 Mei 2011
Setelah hampir 2 bulan Pelatnas basket putra Indonesia berjalan, tim ini mulai memasuki fase dimana ke 24 pemain yang terpilih akan dikurangi menjadi 18 pemain untuk mengikuti program-program Pelatnas berikutnya.
Melalui seleksi panjang yang dilakukan oleh coaching staff serta hasil test yang dilaporkan oleh World Basketball Academy (WBA) bulan April kemarin, ke 18 pemain yang akan tetap ikut program Pelatnas berikutnya adalah : Faisal Ahmad, Rony Gunawan, Romy Chandra, Ary Chandra, I Made Sudiadnyana, Fidyandini, Dimas Aryo Dewanto, Xaverius Prawiro, Wellyanson Situmorang, Isman Thoyib, Mario Wuysang, Andy Poedjakesuma, Ponsianus Indrawan, Febri Utomo, Dwi Haryoko, Pringgo Regowo,
Christian Ronaldo Sitepu, dan Amin Prihantono.
Keenam pemain yang tidak terpilih untuk mengikuti program Pelatnas berikutnya adalah: Youbel Sondakh, Kelly Purwanto, Sandy Febyansyakh, Mario Gerungan, Oki Wira Sanjaya, dan Ruslan. Namun tidak menutup kemungkinan keenam pemain ini akan dipanggil lagi kedalam Pelatnas jika 18 pemain yang mengikuti program Pelatnas selanjutnya mengalami cedera atau berhalangan.
Pada jumpa pers di gedung FX Jakarta kemarin, Manajer Pelatnas Pak Syailendra Bakrie mengutarakan bahwa keenam pemain yang dicoret bukan karena mereka tidak kompetitif dibandingkan yang lain, namun karena beberapa dari mereka cedera dan terlalu banyak pemain di salah satu posisi tim. ”Harus diingat bahwa ke 24 pemain yang kemarin mengikuti Pelatnas adalah pemain terbaik yang ada di Indonesia. Namun karena cedera dan hal posisi, maka jumlah pemain Pelatnas harus dikurangi menjadi 18,” tegas Syailendra Bakrie.
Selanjutnya ke 18 pemain yang terpilih akan mengikuti program Indonesian Development Camp 2011 dari NBA pada awal bulan Mei dan akan diberangkatkan ke Australia untuk berlatih bersama WBA pada akhir Mei 2011 ini.
Setelah hampir 2 bulan Pelatnas basket putra Indonesia berjalan, tim ini mulai memasuki fase dimana ke 24 pemain yang terpilih akan dikurangi menjadi 18 pemain untuk mengikuti program-program Pelatnas berikutnya.
Melalui seleksi panjang yang dilakukan oleh coaching staff serta hasil test yang dilaporkan oleh World Basketball Academy (WBA) bulan April kemarin, ke 18 pemain yang akan tetap ikut program Pelatnas berikutnya adalah : Faisal Ahmad, Rony Gunawan, Romy Chandra, Ary Chandra, I Made Sudiadnyana, Fidyandini, Dimas Aryo Dewanto, Xaverius Prawiro, Wellyanson Situmorang, Isman Thoyib, Mario Wuysang, Andy Poedjakesuma, Ponsianus Indrawan, Febri Utomo, Dwi Haryoko, Pringgo Regowo,
Christian Ronaldo Sitepu, dan Amin Prihantono.
Keenam pemain yang tidak terpilih untuk mengikuti program Pelatnas berikutnya adalah: Youbel Sondakh, Kelly Purwanto, Sandy Febyansyakh, Mario Gerungan, Oki Wira Sanjaya, dan Ruslan. Namun tidak menutup kemungkinan keenam pemain ini akan dipanggil lagi kedalam Pelatnas jika 18 pemain yang mengikuti program Pelatnas selanjutnya mengalami cedera atau berhalangan.
Pada jumpa pers di gedung FX Jakarta kemarin, Manajer Pelatnas Pak Syailendra Bakrie mengutarakan bahwa keenam pemain yang dicoret bukan karena mereka tidak kompetitif dibandingkan yang lain, namun karena beberapa dari mereka cedera dan terlalu banyak pemain di salah satu posisi tim. ”Harus diingat bahwa ke 24 pemain yang kemarin mengikuti Pelatnas adalah pemain terbaik yang ada di Indonesia. Namun karena cedera dan hal posisi, maka jumlah pemain Pelatnas harus dikurangi menjadi 18,” tegas Syailendra Bakrie.
Selanjutnya ke 18 pemain yang terpilih akan mengikuti program Indonesian Development Camp 2011 dari NBA pada awal bulan Mei dan akan diberangkatkan ke Australia untuk berlatih bersama WBA pada akhir Mei 2011 ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)