Jakarta, 1 Desember 2010
Seri II NBL 2010-2011 di Bandung kemarin merukapan statement Pelita Jaya bahwa mereka benar-benar serius untuk merebut gelar pertama NBL season ini. Untuk sementara, Pelita Jaya masih belum terkalahkan dari 10 pertandingan mereka, dan mereka sudah pernah mengalahkan semua tim yang berlaga di NBL. Di Bandung kemarin, Pelita Jaya berhasil menekuk tuan rumah Garuda Bandung 78-74, Bimasakti Malang 68-52, Muba IM 82-61, Aspac Jakarta 63-59, dan terakhir Cita Satria 88-52.
Tampil dengan seluruh 16 pemain untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, Pelita Jaya Esia terlihat sangat solid. Bench mereka sangat "deep", dengan banyak pilihan senjata yang bisa digunakan coach Rastafari untuk mengalahkan musuh-musuh mereka. Tengok saja Ary Chandra yang sementara ini menjadi pencetak angka paling banyak untuk PJE dengan 109 points (10.9 ppg). Jika coach Rastafari menurunkan duet Kelly dan Dimas pada posisi 1 dan 2, Ary Chandra selalu menjadi pemain yang masuk dari bench dan selalu konsisten mencetak angka bagi Pelita Jaya. Back up point guard Joullius juga sangat andil dalam melakukan defense dimana dia bisa menintimidasi pemain-pemain lawan yang dijaganya.
Sekarang Pelita Jaya tidak hanya mengandalkan Andy Poedjakesuma untuk selalu menjadi leading scorer bagi mereka. Dari 5 pertandingan di Bandung kemarin, Andy Poedjakesuma, Indrawan, Dimas Aryo, Ary Chandra, dan Harris Sogirin menjadi pencetak angka terbanyak dalam 5 game yang berbeda bagi PJE. Ini menandakan bahwa dalam setiap game PJE, mereka tidak hanya bergantung pada satu pemain untuk menjadi leading scorer dan masing- masing pemain mempunyai andil yang besar dalam menyumbang angka bagi tim ini.
Dimas Aryo Dewanto yang diambil dari Bimasakti Malang sebelum season ini, mulai menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rising star di basket nasional kita. Dimas menjadi pencetak angka terbanyak bagi PJE ketika mereka mengalahkan Muba IM dan Aspac Jakarta. Malah, giginya dimas sempat rontok ketika melawan Muba IM di babak pertama, namun hal itu justru membuatnya semakin "panas" di babak kedua dan akhirnya dia mengemas 26 angka bagi PJE. Begitu juga ketika melawan Aspac Jakarta, Dimas benar- benar menjadi "go to guy"nya PJE karena hanya dia yang mampu melakukan drive-drive melawan size Aspac yang memang lebih besar di area under the basket. Lompatan dan kecepatannya memang bakat alami yang membuat pemain ini indah untuk ditonton. Secara keseluruhan sampai seri ke II, Dimas sementara ini menjadi pencetak angka kedua terbanyak bagi PJE dengan 108 angka (10.8 ppg).
Sosok Romy Chandra sebagai kapten tim ini pun mulai terlihat sangat penting andilnya. Memang dia bukan scorer seperti Romy Chandra yang dulu, namun pengalaman dan leadershipnya sangat terasa ketika ia berada di dalam tim PJE yang rata- rata pemainnya belum pernah juara liga professional. Mental tim ini pun semakin solid di bawah pimpinan Romy. Lihat saja ketika mereka tertinggal 12 angka pada kuarter ketiga melawan Garuda. Dengan segala ketenangan dan percaya diri mereka, PJE mampu mengejar di kuarter keempat dan membawa pertandingan ke double overtime. Satu lagi adalah ketika mereka down 3-18 di kuarter pertama melawan Aspac. Di bawah pimpinan Indrawan Ponsianus yang mencetak 17 angka malam itu, lagi-lagi PJE bisa mengejar dan membalikan keadaan menjadi sebuah kemanangan bagi mereka. Ini semua tidak akan terjadi pada musim lalu dimana mental PJE waktu itu masih belum kuat dan stabil.
Dengan rekor belum terkalahkan 10-0 sementara ini, PJE pantas untuk ditakuti musim ini. Kesan mengintimidasi ketika PJE turun ke lapangan pun sekarang sudah sangat terasa. Beda halnya dengan musim lalu dimana tim PJE ini sendiri yang merasa terintimidasi ketika mereka bertemu tim-tim lain yang lebih besar. Sekarang, pantas kalau tim-tim lain merasa bahwa pertandingan melawan PJE merupakan suatu pertandingan yang akan sangat berat bagi mereka. Namun tim PJE ini sendiri juga tidak boleh besar kepala mengingat perjalanan menuju juara masihlah sangat jauh. Masih ada 3 seri yang harus dilewati dan championship seri dimana pada vase itu tidak boleh ada kata kalah. Jadi alangkah baiknya jika tim ini tetap fokus satu-persatu di game-game berikutnya, karena sekarang semua tim mengincar untuk mengalahkan Pelita Jaya untuk pertama kalinya musim ini di beberapa game kedepan. Maju terus Pelita Jaya Esia!!
No comments:
Post a Comment